BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah mengantisipasi munculnya Covid-19 varian AY.4.2—turunan dari varian delta—yang telah menyebar cukup luas di Inggris. Langkah antisipatif merupakan bagian dari upaya agar tidak terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Senin, 25 Oktober 2021. “Varian ini perlu dikhawatirkan tapi kami memastikan belum masuk ke Indonesia,” tuturnya.
Menghadapi situasi, dia mengklaim bahwa pemerintah tetap akan melakukan berbagai langkah untuk menekan angka lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air. Adapun langkah yang diambil, pertama, meningkatkan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran). “…maka seluruh kasus kontak erat Covid-19 akan dites, dan akan dijalankan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Kedua, yakni dengan mempercepat capaian vaksinasi terutama pada kelompok lanjut usia atau Lansia. Budi menuturkan, Lansia masih tetap akan menjadi kelompok prioritas atas dasar pertimbangan risiko berat akan dialami jika terkonfirmasi positif Covid-19. “Terutama bagi mereka yang belum pernah mendapatkan vaksinasi,” ucapnya.
Dia menuturkan berdasarkan pengalaman pada lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua, para Lansia yang terpapar corona sangat mungkin lebih mudah masuk ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan serius, bahkan hingga risiko kematian. “Tapi kita berharap itu tidak terjadi lagi,” sebutnya.
Menurut data dari Kemenkes, hingga saat ini jumlah dosis vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat mencapai 182 juta. Sebanyak 113 juta atau 54 % dari target populasi sebesar 208 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama, dan 68 juta 32% diberikan untuk suntikan kedua atau dosis lengkap.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Gunadi Sadikin menegaskan sikap optimis pemerintah untuk mencapai sasaran penyuntikan vaksin hingga 290-300 juta dosis vaksin, yang terdiri dari 168 juta dosis untuk vaksin pertama (80%) dan 123 juta dosis suntik kedua (59%) dari target populasi pada akhir 2021.
“Sementara untuk stok vaksin Covid-19, saat ini terdapat 248 juta di mana 237 juta sudah didistribusikan dan 182 juta sudah disuntikkan,” tuturnya. (bpc2/Melba)