BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Ustadz Wijayanto dari Jakarta hadir untuk memberikan tausiahnya dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H yang ditaja Ikatan Muslim Riau Andalan (IMRA), Selasa (6/1/2015) kemarin.
Tausyiah Ustadz Wijayanto dipandu oleh Imam Masjid Agung Ar-rahman Kota Pekanbaru, Ustadz Saifullah S PdI dan berlangsung kurang lebih selama 2 jam.
Tabligh akbar yang digelar organisasi yang bernaung di bawah PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) ini berpusat di Masjid At Taqwa, Riau Komplek, Pangkalan Kerinci. Ketua IMRA, H Zulkifli menyebutkan acara ini sekaligus merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Musyawarah Besar IMRA ke-7 yang akan digelar pada Sabtu, (10/1/2015) mendatang.
Sebelumnya IMRA juga sudah menggelar berbagai kegiatan berupa pelatihan manajemen Masjid dan Leadership serta perlombaan antar Badan Kemakmuran Masjid
(BKM) se-Riau Komplek.
“Tujuan kegiatan Tabligh Akbar ini dilakukan untuk memperteguh persatuan warga muslim di Riau Komplek serta meningkatkan kemampuan BKM yang ada di lingkungan PT. RAPP,†kata Zulkifli.
Mewakili Manajemen, Direktur Operasional PT RAPP, H Mhd Ali Shabri berpesan agar keberadaan IMRA sebagai wadah perkumpulan keluarga muslim dari berbagai latar belakang harus mampu mengayomi dan memberikan dampak positif terhadap persatuan atau ukhuwah islamiyah serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Dalam tausyiahnya, Ustadz Wijayanto memberi sentuhan secara psikologis dan humornya yang cerdas tentang mudahnya seorang manusia menjadi contoh dan dipengaruhi oleh orang lain. Suasana yang mencair dan hangat mulai terlihat ketika Ustadz kenamaan ini memulai tausyiah dengan gayanya yang khas sambil mengangkat kisah keseharian di rumah tangga sebagai refleksi untuk perbaikan akhlak sebagai suami dan istri ke depannya.
“Tidak ada solusi lain selain mengikuti syariah agama dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah warrahmah. Kuncinya itu adalah sabar, syukur, fikir dan dzikir. Sebagai suami tidak boleh memaksa dan istri, apalagi karena motif uang belanja. Tapi suami istri harus saling pengertian, dan kalau tidak menyukai satu sama lain maka bersabarlah,” jelas Ustadz yang hafal Al Qur’an dan menguasai ilmu Psikologi ini.
Ustadz yang memiliki nama lengkap Dr H Ahmad Wijayanto, MA ini mengisahkan kemesraan keluarga Rasulullah yang mendidik keluarganya dengan lemah lembut, akhlaqul karimah dan iman yang benar.
â€Jadilah pribadi yang mempesona, bahagiakan dan bangun keluarga yang sakinah, yang bisa dimulai dengan melakukan ibadah secara berjamaah, pada jam 2 malam, 2 rakaat, berdua suami dan istri, meneteskan dua air mata dan saling menyesali kesalahan masing-masing agar rumah tangga semakin langgeng dengan Tahajjud,” lanjut Ustadz yang kerap mengisi ceramah agama di beberapa TV Nasional ini.
Ditambahkan Ustadz ini juga, permasalahan keluarga di Indonesia ini diganggu oleh empat hal yaitu banyaknya perceraian, banyaknya perselingkuhan, intervensi pihak ketiga dan poligami karena didorong syahwat bukan syari’at.
Ustadz Wijayanto juga berpesan kepada jamaah agar senantiasa menanamkan hubungan kemanusiaan yakni dengan menjaga ukhuwah islamiyah, dan tidak lagi mempersoalkan perbedaan pemahaman yang memicu perpecahan persatuan dan kesatuan. Apalagi ketika ingin membantu orang lain, tidak melihat suku, ras, atau agamanya sebagaimana ciri khas pribadi Rasulullah yang memiliki jiwa insaniyah.
“Silaturahim itu adalah amalan surgawi oleh para ulama. Seluruh ibadah manusia tidak berlangsung di akhirat kecuali silaturahim, di surga nanti tidak ada orang yang puasa, tidak ada yang sholat, tapi di surga orang masih bersilaturahim,†pungkasnya.(rls/syawal)