BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ratusan guru SD dan SMP di Kota Pekanbaru yang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Pekanbaru, Senin 11 Maret 2019 mengaku menerima banyak intimidasi dari berbagai pihak.
“Kami masih banyak mendapat intimidasi. Teman-teman juga mengatakan hal yang sama,” ujar Ira salah seorang guu.
Secara rinci Ira menjelaskan, bentuk intimidasi yang diterima para guru salah satunya ialah ancaman sanksi dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
“Kepala Sekolah kami diundang nanti siang sekaligus membawa daftar absen guru siap-siapa saja yang ikut demo hari ini,” tuturnya.
Dalam harapannya, para guru meminta agar tidak ada pihak lain terutama Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, melakukan intimidasi.
“Kami meminta jaminan tidak ada intimidasi!” tegas para guru.
Sementara Abdul Jamal selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, membantah pihaknya telah melakukan intimidasi kepada para guru.
Baca:Â Kecewa Tak Ditemui, Ratusan Guru Bacakan Surat Yasin untuk Walikota Pekanbaru
“Saya jelas tidak ada intimidasi hari ini. Pemko Pekanbaru meminta laporan siapa yang meninggalkan jam. Buktikan intimidasi yang saya lakukan. Kalau saya diminta laporan BKD, ini orang yang meninggalkan tugas. Sanksi tidak saya yang berikan,” jelasnya.
Seperti yang dketahui, aksi unjuk rasa ratusan guru SD dan SMP di Kota Pekanbaru ini terjadi guna menuntut Perwako Nomor 7 Tahun 2019. Dimana guru sertifikasi tidak lagi menerima tunjangan profesi atau TPP.
Para guru kecewa karena selama ini tuntutan mereka agar Pemerinta Kota Pekanbaru merevisi Perwako tersebut, tidak menemui titik temu. (bpc9)