BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai pernyataan pemerintah soal new normal bisa menimbulkan tanda tanya dan kebingungan masyarakat.
Karena itu, wajar jika kemudian kebijakan new normal dari pemerintah menumbuhkan persepsi bahwa kehidupan masyarakat dikalahkan demi kepentingan ekonomi.
Hal ini disebabkan menurut laporan BNPB, pandemi covid-19 masih belum bisa diatasi. Namun, pemerintah sudah mewacanakan kebijakan new normal.
Selain itu, PP Muhammadiyah juga menilai perlu ada penjelasan pemerintah mengenai pembukaan mal dan tempat perbelanjaan, sementara masjid dan tempat ibadah masih ditutup.
“Wajar apabila kemudian tumbuh persepsi publik yang menilai kehidupan masyarakat dikalahkan untul kepentingan ekonomi. Penyelamatan ekonomi memang penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah keselamatan jiwa masyarakat ketika wabah covid-19 belum dapat dipastikan penurunannya,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dikutip dari akun Instagram PP Muhammadiyah, @lensamu, Kamis 28 Mei 2020.
Muhammadiyah juga mempertamyakan apakah kebijakan new normal sudah melalui tahapan pengkajian yang valid dan seksama dari para ahli epidemiologi. Pemerintah dituntut menjelaskan dasar kebijakan new normal secara transparan dan objektif.
“Pemerintah mempunyai legalitas yang kuat dalam mengambil kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Karena itu, sepenuhnya juga bertanggungjawab atas konsekuensi dari kebijakan new normal,” tutup Abdul Mu’ti. (bpc2)