BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Lewat kwartal pertama, namun serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau masih minim. Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman melemparkan jawabannya ke Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail.
“Pak Sekda, sekarang giliran bapak yang jawab,” ujar Andi Rachman, usai menghadiri acara Isra Mirat di mesjid An Nur, Selasa (19/05/2015). “Pak Sekda lagi yang jawab.”
Sama seperti sebelumnya, Sekdaprov Riau Zaini Ismail masih menuturkan pernyataan serupa seperti hasil rapat evaluasi APBD dan APBN yang berlangsung di ruang Melati gedung Pemprov Riau, sehari sebelumnya.
Realisasi APBD Pemprov Riau yang masih minim seolah memberi kesan bahwa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Provinsi Riau masih menekan untuk pengeluaran. Namun pernyataan ini buru-buru dibantah Zaini. “Tak ada seperti itu,” katanya.
Dia menjelaskan lebih tepatnya SKPD masih mempelajar program kegiatan dimasing-masing dinas untuk memilah program mana saja yang bisa dijalankan dalam tahun ini. “Itu saja,” katanya.
Namun Zaini mengaku belum mendapat laporan berapa realisasi APBD yang sudah berjalan. Dalam rapat evaluasi itu Zaini menerima laporan lebih kurang 432 paket pelelangan masuk dalam Unit Layanan Pengadaan atau ULP. Angka ini masih tergolong kecil dibanding realisasi seharusnya, yakni sebanyak 7000 an lebih paket pelelangan. Mengingat waktu sudah berjalan menjelang pertengahan tahun 2015.
Zaini mengatakan, dari 432 paket pelelangan tersebut baru menyerap anggaran sekitar 1.6 triliun lebih. Artinya masih ada sisa 4.4 triliun anggaran tersisa “Untuk program kegiatan yang bukan kewenangan provinsi akan dihilangkan,” katanya.
Sementara itu, Zaini masih belum berkomentar banyak akan dialihkan kemana dana hasil efisiensi anggaran tersebut. Kemungkinan besar akan dirumuskan dalam APBD Perubahan. “Kalau tidak sisa dana itu bisa saja dijadikan silva,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Indrawati mengatakan, target realisasi APBD semester pertama seharusnya berjalan hingga 30 persen. Namun karena terkendala proses pelantikan pejabat definitiv, realisasi APBD triwulan pertama ini hanya berjalan 9 persen.
“Target seharusnya 30 persen. Proses pelantikan pejabat kemaren cukup berpengaruh. Sampai jumat kemaren kita lihat realisasinya 9 persen,” katanya.
Dia menambahkan sesuai SP2D realisasi APBD banyak tersalurkan di dana tidak langsung. “Seperti PPATK dan sebagainya,” tambah Indrawati
Saat ini sudah ada beberapa kegiatan yang berjalan, termasuk proses pelelangan. Sementara ini Indrawati belum bisa memprediksi lebih jauh sebera persen APBD terserap menjelang triwulan kedua. (melba)
Â