BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sejak bulan September, wilayah Provinsi Riau seharusnya telah memasuki musim penghujan. Namun dikarenakan kabut asap kiriman kian pekat, curah hujan pun menjadi minim.
Hal tersebut disampaikan Ardi Tama, Staf Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kepada bertuahpos.com. “Sejak September, Riau sudah masuk musim penghujan. Namun karena kabut asap menganggu terjadinya awan hujan,” ujarnya, Sabtu (11/10/2014).
Dijelaskan Ardi, akibat kabut asap yang pekat menyebabkan sinar matahari tidak maksimal. “Karena sinar matahari sedikit, sehingga berimbas pada tidak maksimalnya penguapan dari sungai, parit, dan laut,” ujarnya.
Selain itu, kabut asap juga menghalangi terbentuknya awan hujan. “Penguapan menjadi tidak maksimal, terhalang kabut asap. Sehingga menganggu terbentuknya awan hujan,” jelasnya.
Dari data BMKG Pekanbaru, hasil pantauan satelit Terra Aqua mencatat ada 147 titik api di Riau. “Masih didominasi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan 102 titik api,” terangnya.
Sedangkan wilayah Riau terdeteksi ada 22 titik api. Hotspot masih didominasi daerah Pelalawan delapan titik, Indragiri Hulu empat titik, Meranti dan Kampar tiga titik, lalu Rokan Hulu serta Siak satu titik. (riki)
Â