BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dalam hidupnya, Presiden Soekarno mengalami beberapa kali percobaan pembunuhan. Salah satunya adalah peristiwa di Cikini.
Pada 30 November 1957, Soekarno melakukan kunjungan ke Perguruan Cikini, tempat anak-anak menuntut ilmu.
Namun, ditengah-tengah acara, terjadi upaya pembunuhan Soekarno. Para pelaku melemparkan granat saat Bung Karno masih berada ditengah-tengah anak sekolah.
Granat meledak dengan dahsyat di halaman Sekolah Cikini yang penuh dengan masyarakat. 7 orang meninggal seketika, yang terdiri dari 2 anak-anak, 2 wanita, 1 pria dewasa, dan 2 polisi. Dalam perkembangan selanjutnya, korban meninggal menjadi 9 orang, dan puluhan lainnya luka-luka.
Upaya pembunuhan ini sendiri sudah dilakukan dengan perencanaan yang matang. Para pelaku sudah mendapatkan pelatihan dan strategi untuk membunuh Soekarno.
Dalam rencana mereka, granat akan diledakan tepat didepan gedung sekolah terlebih dahulu. Dengan demikian, Soekarno tak dapat diungsikan ke dalam gedung, melainkan langsung menuju mobilnya. Kemudian, untuk mencegah rombongan mobil Soekarno beranjak dengan cepat, diledakan granat kedua di depan, yang menewaskan polisi pembuka jalan. Presiden tak punya pilihan lain selain tetap berlindung di dalam mobil, atau tiarap diantara mobil. Granat ketiga dan keempat dalam perhitungan pelaku yang akhirnya akan menewaskan Bung Karno.
Untungnya, Soekarno dapat diselamatkan oleh para pengawalnya. Bukannya ke mobil, para pengawal membawa presiden ke seberang jalan, dan berlindung di salah satu rumah. Kemudian, presiden dibawa kembali dengan selamat ke Istana Negara.
Dalam waktu 24 jam, pelaku upaya percobaan pembunuhan kepada presiden ini bisa ditangkap. Dalang yang dituding dibalik upaya pembunuhan ini adalah Zulkifki Lubis, mantan Wakil KSAD periode 1952-1956. (bpc2)