BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Ratusan mahasiswa asal Papua dari berbagai provinsi terancam di-Drop Out (DO). Hal ini karena pelajar Papua memiliha meninggalkan kuliah usai kasus rasisme di Surabaya beberapa waktu lalu. Akibat terlalu lama meninggalkan kuliah, banyak kampus yang menolak mereka kembali.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk membantu nasib pendidikan mahasiswa asal Papua.
“Beberapa sekolah yang sudah ditinggalkan banyak yang tidak mau menerima karena tidak ikuti pelajaran sehingga terancam dropout. Ini kekhususan dan ini kami minta kepada Mendikbud agar mereka dapat diterima ke sekolah masing-masing,” kata Tito, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Mantan Kapolri itu bilang para pelajar Papua pulang kampung karena ada maklumat dari Majelis Rakyat Papua (MRP). Namun maklumat itu sudah dicabut dan pelajar berangsur kembali ke sekolah masing-masing.
Tito menyampaikan saat kejadian rasisme di Surabaya ada 618 orang pelajar Papua yang memutuskan pulang kampung. Sebanyak 134 orang sudah kembali ke sekolah masing-masing, sedangkan 484 orang lainnya masih berada di Papua.
Saat ini, para pelajar yang belum kembali ke sekolah sedang ditangani para tokoh di Papua. Sementara itu, dia meminta Pemerintah Provinsi Papua untuk mengurus masalah ini.
“Kerja sama Pemda MRP, DPRP, mendata mana yang mau kembali dan tidak mau kembali, termasuk komunikasikan dengan Kemendikbud untuk instruksikan ke sekolah anak-anak tersebut,” katanya. (bpc3)