BERTUAHPOS.COM, SIAK– Lahan milik warga Desa Buatan Besar, Kecamatan Siak di Sekunder 4 ludes terbakar api. Besarnya api akibat terjadinya kebakaran tersebut asap menutupi permukaan daratan sehingga membuat
pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkannya.
Pantaun dilapangan, saat terjadi kebakaran Selasa (10/2/2015), ada dua buah mobil pemadam kebaran yang diturunkan, dan 1 buah mesin air dari desa serta 10 personil petugas dari damkar dan beberapa warga setempat turun membantu memadamkan api. Informasi yang dirangkum, saat ini kebakaran di desa itu sudah mencapai 10 hektar lebih.
Kepala Desa Buatan Besar, Suwanto mengatakan, kejadian kebakaran saat ini memang terlalu besar sekali, sehingga satgas pemadam kebakaran desa kualahan melakukan pemadaman.
“Jauh hari kita sering melakukan himbauan beberapa kali kepada masyarakat disini untuk tidak melakukan pembakaran lahan, tapi entah kenapa kesadaran mereka sampai saat ini masih kurang sehingga mereka seenaknya sendiri membakar lahan dan mengakibatkan lahan yang lainnya menjadi ikut-ikutan terbakar,” ujarnya.
Kades berharap, kepada pihak yang berwajib kalau bisa mencari pelakunya dan segera ditangkap, karena orang-orang seperti ini yang melakukan pembakaran lahan dengan tidak bertanggung jawab membuat keresahan hati warga disini yang mempunyai kebun.
“Kita dari pihak desa sangat mengecam dan melarang keras kepada warga disini agar tidak melakukan pembakaran lahan atau hutan,”ungkapnya.
Sementara itu Kabid Pemadam Kebakaran Siak, Irwan Priyatna ketika dihubungi mengatakan bahwa pihaknya baru saja melakukan pemadaman kebakaran di km 3 Dayun kemudian terjun ke Desa Buatan Besar.
Untuk saat ini, kata Irwan, pihaknya dibantu oleh satgas pemadam kebakaran Desa Buatan Besar, dan api pun secara angsur bisa di jinakkan.
“Kita saat ini sudah melakukan pemadaman di sekunder 4 Desa Buatan Besar, dan baru saja dilakukan karena sebelumnya kita baru saja selesai melakukan pemadaman di KM 3 Dayun. Ternyata api dilahan sekunder 4 cukup besar sekali, sehingga kita kualahan ditambah lagi air diparit kering,” tandasnya. (Syawal)