BERTUAHPOS.COM (BPC), RAMBAIAN – Sengketa lahan antara perusahaan dengan masyarakat kembali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, kali ini terjadi antara petani di Desa Rambaian, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) dengan PT Citra Palma Kencana (PT CPK).
Para petani setempat mengaku tidak pernah menjual lahan mereka kepada pihak PT CPK maupun pihak lainnya, namun lahan yang telah puluhan tahun mereka miliki ini ditanami sawit oleh pihak perusahaan tersebut, maka dari itu mereka menuntut perusahaan sawit mengembalikan lahan mereka tersebut.
“Kami tidak pernah menjual lahan kami kepada perusahaan tersebut, namun tiba-tiba lahan kami sudah mereka tanami sawit,” cerita Ahmad (44), petani Parit Milon, Desa Rambaian kepada tim Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Inhil dan LSM Perjuangan Anak Negeri (PERAN) yang melakukan investigasi ke lapangan.
Dijelaskannya, ada sekitar 50 hektar lahan mereka yang diserobot perusahaan tersebut, padahal mereka memiliki bukti kepemilikan yang sah dari pihak desa sampai kecamatan.
Lahan yang menjadi penghasilan warga ini dirusak oleh para pekerja perusahaan dengan menggunakan alat berat saat mereka menanam sawit di lahan petani tersebut, padahal sudah jelas disana terdapat kebun-kebun masyarakat tempatan.e
“Sejak dari awal saya mengelola lahan ini, namun sebagian sudah diambil oleh perusahaan, padahal saya tidak pernah menjualnya. Kami minta kembalikan lahan kami ini,” sebut Sias (55) petani lainnya.
Ia menambahkan, jika disebagian lahan milik masyarakat tidak terdapat bangunan rumah-rumah warga, kemungkinan juga akan dirampas oleh pihak perusahaan tersebut.
Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh para wartawan liputan Inhil serta para LSM, memang di lokasi lahan yang dirampas perusahaan sawit ini, terlihat bekas tanaman kelapa dan sagu yang dikelola petani, selain itu tampak pula tumpukan sabut kelapa, bekas petani mengolah hasil kebunnya di lokasi ini.
Pihak perusahaan belum dapat dikonfirmasi mengenai dugaan penyerobotan lahan milik petani Desa Rambaian ini. Salah seorang pekerja mengatakan saat ini pimpinannya tidak ada di lokasi.(ezy)