BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Jaringan Mahasiswa Lumbung Informasi Rakyat (Mahali) Riau menuding adanya pengaturan pemenang tender pada Unit Layanan Pelelangan (ULP) Kota Pekanbaru. Mahali meminta kepolisian dan kejaksaan menindak dugaan tersebut.
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Unit Layanan Pelelangan (ULP) Pemerintah Kota Pekanbaru, Firmansyah Eka Putra membantah tudingan tersebut. Sampai saat ini pihaknya tidak menemukan adanya
permainan pada proses pelelangan. “Buktinya sampai sekarang tidak ada satu pun peserta lelang yang melakukan sanggahan,” katanya.
Eka balik bertanya atas dasar apa mahasiswa Lira mengatakan ada permainan di Satkernya. “Kalau memang ada permainan terlebih dahulu, peserta lelang yang tidak menang lakukan sanggahan, saya tidak tahu untuk paket yang mana. Kalau tidak puas juga naik ke sanggahan banding. Dan jika terbukti benar pasti kita akan batalkan pemenang,” sebutnya.
Jika memang ada permainan maka yang paling dirugikan adalah perserta lelang. “Jujur saja, saya lebih takut masuk penjara dari pada harus memenangkan yang ikut tender tetapi tidak menang. Protes yang seperti
ini sering terjadi bahkan ULP se Indonesia,” sebutnya, Kamis (06/08/2015).
Dia meminta kepada peserta lelang yang merasa tidak puas untuk melakukan sanggahan sesuai dengan mekanisme yang ada. Pihaknya sangat menyayangkan terkait informasi tudingan terhadap ULP namun tidak
disampaikan sesuai mekanisme yang ada. “Kalau memang ada dugaan permainan tentu ada peserta yang tidak puas. Kalau tidak puas, pasti peserta akan menyalurkan dengan mekanisme yang benar. Kalau
tidak diterima sanggahan itu, bisa naik lagi ke sanggahan banding, itu mekanisme yang betulnya,” katanya.
Dengan adanya sanggahan yang dilakukan sesuai mekanisme yang benar, ULP bisa melakukan pengawasan dan membongkar paket lelang mana yang diduga ada permainan dan memeriksa ulang paket lelang tersebut. Jika memang terbukti ada permainan, maka pihaknya mengaku siap untuk membatalkan pemenang lelang. (Riki)