BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tugu Zapin Pekanbaru, terletak di bundaran pertigaan Jalan Jenderal Sudirman – Gajah Mada itu jadi incaran maling.
Lapisan tembaga yang terdapat pada tugu itu cukup mahal kalau dijual. Pengawasan ketat perlu dilakukan dengan melibatkan aparat penegak hukum, agar tugu ini selamat dari tangan tak bertanggung jawab.
Awalnya, Tugu Zapin yang terbuat dari lempengan tembaga sempat dikira rusak akibat usia. Pemberitaan soal ini juga ramai di media massa dan sosial media. Namun dugaan publik salah, lempengan itu satu persatu hilang karena dicuri.
Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan bagaimana maling beraksi melakukan pencurian terhadap lempeng Tugu Zapin Pekanbaru.
“Hilang karena dicuri dan kasus ini sudah dilaporkan ke Polisi,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, Arief Setiawan.
Adapun bahan baku dari Tugu Zapin Pekanbaru, kata Kepala Bidang Cipta Karya, Thomas Larfo Dimiera, terbuat dari tembaga. Tak ada yang menyangka kalau hal itu ternyata mencuri perhatian oknum untuk melakukan aksi kejahatan.
“Itu kan bahan tembaga ya, jadi bahannya itu dicuri dan bukan (rusak) karena usia. Memang dicuri,” ujarnya
Dampak dari pencurian ini sangat terasa, dengan tugu mengalami kerusakan pada bagian bawah, tengah, dan atasnya. Bahkan, kondisi tugu terlihat memprihatinkan saat dilihat dari beberapa arah jalan.
“Pak Kadis sudah melaporkan juga soal hilangnya tembaga itu tugu ke Polresta Pekanbaru. Kalau tidak salah saya telah ditangkap,” ungkap Thomas.
Dinas PUPR Riau melalui Bidang Cipta Karya telah menganggarkan Rp200 juta pada tahun 2024 untuk perbaikan tugu.
Anggaran ini disiapkan mengingat kondisi tugu yang rusak dan perlu dikerjakan oleh kontraktor khusus. Thomas menyebut bahwa biaya perbaikan bisa mencapai lebih dari Rp 2 juta, tetapi seni ini tidak dapat diukur hanya dari bahan baku saja.
Tugu Zapin Pekanbaru dibangun pada tahun 2011 saat kepemimpinan Gubernur Rusli Zainal—menggantikan Tugu Pesawat Terbang sebagai simbol perjuangan rakyat Riau.***