BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI– Deretan hamparan pegunungan tersaji di sepanjang perjalanan menuju Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Perlu waktu tempuh kira-kira dua setengah jam dari Kota Padang.
Kota Bukittinggi dikelilingi oleh jajaran pegunungan. Sebut saja Gunung Merapi dan Gunung Singgalang menghimpit kota cantik ini.
Salah satu kota ternama di Sumatera Barat ini menyimpan berbagai cerita juga obyek wisata yang mampu menarik perhatian wisatawan. Beberapa tempat wisata di Bukittinggi berada di lokasi yang berdekatan sehingga mudah untuk mencapai beberapa tempat sekaligus dalam satu waktu.
Jam Gadang. Di kota inilah jam Jam Gadang yang terkenal itu bersemayam. Setiap hari banyak warga setempat berduyun-duyun datang ke lokasi ini. Begitu pun dengan wisatawan yang merasa kurang lengkap jika belum mendatangi jam gadang.
Jam gadang berupa menara besar yang memiliki jam di keempat sisi atas menara. Atap jam berupa rumah gadang yang merupakan ciri khas rumah adat Sumatera Barat. Rumah Gadang beratap runcing di setiap ujung atapnya. Ciri rumah gadang tersebut pula yang menjadi ciri sebagian rumah penduduk di Sumatera Barat.
Memiliki pelataran yang cukup luas, lokasi jam gadang sering dijadikan pusat kegiatan masyarakat di Kota Bukittinggi. Salah satu yang terunik dari jam gadang tersebut ada pada angka yang tercantum pada jam. Angka 4 yang seharusnya dituliskan dengan angka romawi “IV” tetapi tertulis “IIII”.
Istana Bung Hatta. Hanya berjarak beberapa langkah persis di depan Jam Gadang, ada Istana Bung Hatta. Saat Mohammad Hatta menjabat sebagai wakil presiden, bangunan ini menjadi istana wakil presiden.
Jangan bayangkan akan istana megah seperti yang ada di dongeng-dongeng fiktif. Istana Bung Hatta memiliki pelataran cukup luas dengan dua bangunan utama.
Bangunan pertama berupa rumah gadang besar khas rakyat Minang. Bangunan yang lain berbentuk rumah memanjang. Di depan pintu halamannya diberikan atap. Bisa dibilang bangunan ini bisa disebut sebagai istana mini.
Di depan dan di samping kompleks ada patung Bung Hatta. Di bagian depan patung Bung Hatta hanya dibuat separuh badan. Sedangkan di bagian samping kompleks patung Bung Hatta dibuat secara utuh dengan tinggi lebih dari 2 meter.
Pasar Atas dan Pasar Bawah. Pasar Atas atau penduduk setempat menyebutnya dengan Pasar Ateh berada di lokasi yang bersamaan dengan pelataran Jam Gadang.
Di pasar ini banyak pedagang membuka lapak. Mereka berjualan aksesoris seperti gantungan kunci, hiasan rambut, kacamata, dan pernak-pernik lain.
Sedangkan Pasar Bawah adalah pasar tradisional berupa toko-toko kelontong dan sayur-mayur. Pasar Ateh dan Pasar Bawah dihubungkan oleh puluhan anak tangga Jenjang Gadang.
Di pelataran anak tangga pun banyak para pedagang. Mereka berjualan makanan, pakaian dan cinderamata. Baju kurung yang menjadi khas Sumatera Barat juga dengan mudah ditemui di sini.
Rumah Kelahiran Bung Hatta. Hanya berjalan kaki dari bagian bawah Jenjang Gandang, terdapat Rumah Kelahiran Bung Hatta. Di rumah ini inilah Bung Hatta dilahirkan dan sempat menghabiskan masa mudanya selama 11 tahun.
Ngarai Sianok. Tak jauh dari Istana Bung Hatta, tedapat Ngarai Sianok yakni lembah nan curam namun indah. Siapapun yang datang pastilah tersihir dengan alam Ngarai Sianok berupa patahan pegunungan yang menopang alam hijau di bawahnya.
Lubang Jepang. Masih di area yang sama dengan Ngarai Sianok adalah Lubang Jepang atau Gua Jepang. Dulunya, gua ini menjadi markas tentara Jepang saat menduduki Bukittinggi. Kini, tempat ini telah menjadi tempat wisata sejarah yang selalu ramai dikunjungi.
Daftar di atas hanyalah sebagian dari obyek wisata yang bisa didatangi di Bukittinggi. Tak hanya tempat wisata, Bukittinggi juga kaya akan aneka kuliner yang tak boleh terlewatkan.
Untuk bisa menuju ke tempat-tempat, Anda bisa menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi. Angkutan umum lokal di Bukittinggi sebagian besar berhenti di Pasar Bawah.
Dari Pasar Bawah, Anda bisa memulai perjalanan dengan mencari kudapan atau pun suvenir sebelum melanjutkan ke tempat-tempat selanjutnya. Anda juga bisa naik bendi, sebutan untuk dokar di Sumatera Barat, untuk berkeliling.