BERTUAHPOS.COM, SUMBAR — Suasana di Kawasan Kampung Sarosah, yang terletak di Lembah Harau, Sumatera Barat, pada Jumat 20 November 2020, tidak sepadat seperti akhir pekan biasanya.
Dari gerbang masuk, jalan aspal lurus yang membentang beberapa kilometer itu, tampak lengang dari kendaraan.
Kami memacu kendaraan lebih kurang 20 kilometer per jam. Kurang lebih 1 kilo meter dari gerbang itu seorang pemuda setempat memberhentikan kendaraan. Dari balik kaca jendela mobil dia menghitung jumlah kepala sambil berbisik.
“Jumlahnya lima orang ya, Pak. Per kepala Rp5.000,- jadi semuanya Rp25.000,- Pak,” ujarnya sambil memberikan lima lembar tiket masuk.
Dari pos jaga ini, kendaraan masih harus melaku beberapa kilometer lagi. Namun pemandangan tebing menjulang tinggi di sisi kiri dan kanan jalan sudah menyambut, lengkap dengan suguhan hamparan sawah yang luas serta pemukiman rumah warga sekitar.
Di ujung jalan ini, kendaraan berbelok ke kanan, lalu di ujungnya kembali ada pertigaan. Jika berbelok ke kiri, ada objek wisata seperti air terjun, dan spot foto iconik “Harau Valley” dengan latar belakang sungai kecil, pepohonan dan tebing menjulang yang khas.
Spot ini selalu tampil di banyak akun instagram mereka, bagia siapa saja yang sudah pernah mengunjungi lokasi tersebut. Di sini, juga ada penyedia jasa foto dadakan yang biasanya menghampiri setiap wisatawan yang ingin mengabadikan momentum keindangan alam.
Per satu foto yang dicetak, para wisatawan hanya perlu membayar Rp10.000,- dan kurang dari 10 menit, hasil jepretan dalam bentuk fisik sudah bisa diambil. Bertuahpos.com, hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit di tempat ini.
Setelah mengambil beberapa jepret foto melalui kamera ponsel, kendaraan kemudian memutar balik.
Saat pertigaan, kendaraan dipacu lurus dengan kecepatan sedang, kemudian mengikuti jalan berbelok yang khas, seperti kebanyakan jalur di Sumatera Barat. Kurang dari 10 menit, tiba lah di kawasan Kampung Sarosah, Harau.
Kawasan ini memiliki luas sekitar 10 hektare yang dibuat seperti agro wisata. Saat memarkirkan kendaraan, seorang petugas datang menghampiri dan memberikan tiket masuk.
Per orang dikenakan Rp35.000,- para pengunjung sudah bisa menikmati setiap fasilitas di Kampung Sarosah, termasuk spot-spot lainnya di dalam kawasan itu, seperti Kampung Korea-Jepang dan Kampung Eropa.
Dari gerbang masuk hanya berjarak beberapa meter di sebelah kanan, sudah terlihat sebuah gerbang berciri khas Korea.
Di gerbang ini, setiap pengunjung wajib menunjukkan tiket yang sudah dibeli saat awal masuk tadi. Lalu pengunjung dipersilakan masuk untuk menikmati kawasan tersebut sepuasnya.
Saat pertama masuk gerbang, suasana di sini seperti sebuah kompleks perumahan khas Korea. Miniatur bangunan-bangunan berdempet rapat dengan paving block membentang sekitar 20 meteran. Di bagian ujung jalan ini, ada miniatur bangunan besar khas Korea yang terlihat megah.
Semua bangunan di komplek ini didesain identik seperti Korea, sehingga saat membidikkan kamera di spot ini menampilkan bahwa setiap pengunjung seolah-olah berada di negara tersebut.
Di sebelah komplek ini, tersuguh taman cukup luas, dengan kolam kecil, lengkap dengan jembatan merah dan replika bunga-bunga sakura yang mekar di sekitarnya. Ini lah kampung Jepang.
Untuk menambah kesan, seolah-olah wisatawan seperti berada di negeri sakura tersebut, di kolam kecil itu juga banyak hidup ikan warna-warni. Seketika itu pula suasana berpindah dari Korea ke Jepang.
Di sini para penyedia jasa foto juga menawarkan pakaian khas negara masing-masing untuk berswafoto. Pastinya tetap harus membayar sejumlah rupiah.
Setelah puas mengabadikan momentum di kawasan ini, Bertuahpos.com, kemudian beranjak ke Kampung Eropa. Lokasinya di atas lahan pekat persegi empat yang cukup luas.
Di dalamnya juga sudah tersuguh beberapa replika bangunan khas Eropa, seperti Menara Paris, replika kincir angin, Colosseum Roma khas Italia, dan beberapa bagunan iconik lainnya.
Sedangkan di bagian lain juga tersuguhkan replika bangunan-bangunan rumah khas Eropa, yang di dalamnya tersedia penginapan.
Kawasan Kampung Eropa di Harau ini dikelilingi seperti sungai kecil yang sengaja dibuat bergaya khas Eropa, lengkap dengan jembatan besi sebagai akses masuk dan pinggiran sungai yang di dam.
Para pengunjung juga bisa menyewa sampan khas untuk berkeliling menikmati suasana sekitar. (bpc2)