BERTUAHPOS.COM – Nama gunung itu Taal. Ini merupakan gunung api terkecil di dunia. Gunung ini meletus akhir pekan lalu. Gunung berada di Pulau Luzon yang berjarak tak terlalu jauh dari ibu kota Manila. Letusan Gunung Taal membuat pemerintah Filipina mengevakuasi setengah juta warga yang bermukim di sekitar gunung.
Gunung Taal dikelilingi danau yang cantik. Jika malas mendaki, turis bisa memandangi keindahannya dari kejauhan. Suasana berwisata di sana kurang lebih mirip di Danau Toba, Sumatera Utara.
Walaupun ukurannya kecil dan hanya setinggi 311 meter di atas permukaan laut, namun gunung berapi ini disebut paling berbahaya di Filipina. Tak lain karena berada dekat dengan pemukiman dan ibu kota.
Dikutip dari Culture Trip, gunung ini berada di Cincin Api Pasifik dan merupakan gunung berapi aktif kedua di Filipina. Sejak tahun 1572, gunung berapi ini telah meletus sebanyak 33 kali. Erupsi terhebatnya terakhir kali pada tahun 1754 yang berlangsung selama 200 hari.
Walau menakutkan, namun gunung berapi ini memberikan rezeki yang berlimpah untuk warga yang tinggal di sekitarnya. Selain tanah yang subur dan tangkapan danau yang berlimpah, mereka juga punya pekerjaan baru sebagai pelaku usaha industri wisata.
Tak sulit mendaki Gunung Taal karena medannya yang tak terlalu curam. Dari Manila turis bisa naik bus ke Talisay, San Nicolas, atau Cuenca. Dari tiga titik tersebut, turis bisa melanjutkan perjalanan naik perahu selama 20 menit ke Gunung Taal. Jangan lupa menawar harga saat hendak naik perahu, karena biasanya turis mancanegara diberi harga lebih mahal.
Kalau tak ingin repot menawar harga, silakan mendaftar ke agen wisata dari Manila, semisal Viatour. Sesampainya di kaki gunung, ada banyak warga lokal yang membuka jasa pemandu pendakian yang bisa disewa. Nantinya mereka bakal menawari turis dua pilihan pendakian: naik kuda atau jalan kaki.
Bagi yang sedang berhemat, bisa juga mendaki tanpa pemandu apalagi di musim ramai turis. Karena medan di sini hanya lurus sampai puncak. Musim pendakian ke Gunung Taal biasanya berlangsung saat musim panas atau bulan Juni sampai September. Sejak pagi turis sudah terlihat ramai berdatangan.
Perlu dicatat kalau musim panas di sini bakal sangat terik dan gerah. Hati-hati dengan ancaman dehidrasi. Saat tiba di puncak, turis bisa mendatangi dek observasi yang disediakan. Tersedia juga tempat kongko kecil untuk menghilangkan dahaga dan lapar di sana. Kalau mendaki dari San Nicolas, turis bisa merasakan sensasi berenang di danau sulfur. (bpc3)