BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Polisi diminta mengusut tuntas dan menjerat orang yang paling bertanggung jawab dalam tragedi tenggelamnya Kapal Wisata Banawa Nusantara 58 di Waduk PLTA Koto Panjang, Sabtu, 19 Desember 2020. Insiden itu kemudian menewaskan Sekretaris ASPPI Riau.
Tragedi ini diduga akibat diabaikannya SOP keselamatan pelayaran, serta protokol kesehatan di masa pandemi covid 19 saat ini.
Hal ini ditegaskan Indra Ramos SH, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan XIII Koto Kampar dari Desa Gunung Bungsu, kepada Bertuahpos.com, Minggu, 20 Desember 2020.
“Kami menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya, Salman Alfarizi (38), Sekretaris Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Riau, pada tragedi tenggelamnya Kapal Wisata Banawa Nusantara 58. Sekaligus kami menyampaikan rasa prihatin terhadap kegiatan yang dilakukan Pemda Kampar, dalam hal ini Dinas Pariwisata,” ujarnya.
Dikatakan Indra Ramos, seharusnya pejabat Dinas Pariwista Kampar serta pihak yang turut hadir pada kegiatan tersebut memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
Di antaranya memperhatikan keselamatan selama berlayar mengelilingi tempat wisata yang dimaksud.
“Pelaksana kegiatan harus menegur pengelola kapal. Misalnya terhadap keselamatan penumpang. Pelaksana harus meminta agar pelampung dibagikan kepada seluruh penumpang dan jumlahnya disesuaikan dengan kapasitas kapal. Jika dinilai terlalu banyak pelaksana bisa meminta agar penumpang dikurangi. Apalagi saat pandemi covid 19 saat ini, harusnya penumpang maksimal hanya 50 persen saja,” jelas Indra Ramos.
Selain itu, menurut Indra Ramos, pihak Dinas Pariwisata juga harus bisa memastikan para wisatawan diasuransikan.
Hal ini menurut Indra Ramos, sangat diperlukan karena selain mempromosikan objek wisata, pihak Dinas Pariwisata juga harus memberikan sosialisasi agar selama berwisata tetap aman dan nyaman.
“Bukan sebaliknya seperti saat ini. Dengan kejadian ini telah membawa dampak buruk terhadap pariwisata di Kabupaten Kampar,” ungkapnya.
Kapal Wisata KM Banawa Nusantara 58 tenggelam di objek wisata waduk PLTA Koto Panjang, di Tepian Mahligai, Desa Koto Mesjid, XIII Koto Kampar, Riau, Sabtu, 19 Desember 2020 pukul 16.00 WIB.
Akibat tenggelamnya KM Banawa Nusantara 58 tersebut, seorang pegiat wisata Riau, Salman Alfarisi (38), turut menjadi korban tenggelam.
“Iya betul. KM Banawa Nusantara 58 mengelilingi Danau PLTA Kotopanjang. Saat hendak balik, kapal oleng dan tenggelam,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Afruddin Amga, Sabtu malam. (bpc17)