BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemerintah akan bentuk Satgas Transformasi Digital untuk membendung masuknya e-commerce asing. Satgas ini terdiri dari beberapa kementerian, diantaranya Kemenkominfo, Kementerian Investasi dan Kemenkop UKM.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, satgas tersebut bertugas menguntungkan ekonomi domestik lewat digital. Jika berkaca dari sektor keuangan, industri e-commerce bisa pula diatur agar bisa dikuasai oleh pemain lokal.
“Kita sudah melihat, di sektor keuangan menguasai 96 persen, artinya sudah diatur dengan benar baik Kementerian Keuangan. Hanya saja di e-commerce kenapa 56 persen dikuasai asing,” katanya, dilansir dari Republika.
Maka, pemerintah perlu melihat masalah atau penyebabnya. Pemerintah mencermati persoalan berkaitan kebijakan investasi atau perdagangan. Termasuk juga apakah digital lebih di hilir atau hulu.
Menurut Teten, China adalah contoh positif karena ekonomi digital di negara itu yang 90 persen dikuasai pemain dalam negeri. Menurutnya, infrastruktur internet yang dibangun negara seharusnya dinikmati masyarakat di Tanah Air. China, juga memisahkan media sosial (medsos) dan platform dagang.
Di Negeri Tirai Bambu tersebut, lanjutnya, platform digital dilarang melakukan monopoli. “Ada aturan kebijakan di China, platform digital tidak boleh monopoli. Makanya di sana dipisah medsos dan dagangnya,” jelas Teten.
Terkait masalah Tiktok yang menjadi platform dagang dan media sosial sekaligus, Teten membantah menyebutnya sebagai monopoli. Hal itu, lanjutnya, kini sedang dibicarakan dengan Menteri Perdagangan guna merevisi aturan yang ada.
“Saat ini, masih di Kemenkumham. Nantinya bisa dibuat sebuah entitas baru,” katanya.***