BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Riau dokter Wildan Asfan Hasibuan mengungkapkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau dan Sumatera Barat, menunjukan kesamaan angka secara harian. Hal itu terlihat dalam kurun waktu beberapa hari belakangan.
“Angkanya selalu kejar-kejaran. Kadang Sumbar yang lebih tinggi, kadang Riau yang lebih tinggi. Tapi angkanya tidak jauh berbeda,” katanya, Kamis, 29 Oktober 2020 di Pekanbaru.
Dia menambahkan kedua provinsi ini angka kasus terkonfirmasi corona tercatat berada di posisi teratas untuk wilayah Sumatera. “Apakah karena setiap akhir pekan mobilitas orang dari dua provinsi ini tinggi, saya pikir ini ada hubungannya, karena angkanya selaku kejar-kejaran dan dua provinsi ini memang bertetanggaan,” kata.
Wildan mengungkapkan, bisa saja mobilitas orang dari rumah yang masuk ke Riau, atau justru sebaliknya, orang Riau ke Sumbar merupakan penyebab tingginya angka penambahan kasus Covid-19 di Riau. Sebab mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain yang sama-sama memiliki angka kasus Covid-19 tinggi punya potensi besar menjadi penyebab penyebaran Covid-19.
“Angkanya Sumbar dengan Riau itu tidak jauh berbeda, hampir-hampir sama, saya menduga ini ada hubunganya dengan mobilitas orang,” ujarnya.
Selain itu, penyebab lain tingginya angka penambahan pasien positif Covid-19 di Riau adalah akibat lamanya hasil swab keluar. Sehingga seseorang yang sudah diswab, tapi hasilnya belum keluar, namun tidak isolasi mandiri bisa pergi kemana-kemana. Setelah hasilnya keluar, ternyata orang tersebut positif.
“Ini akibat terbatasnya kapasitas labor kita hasilnya itu kan baru keluar beberapa hari, nah, menunggu hasil itu keluar orang ini kan masih keluar kemana-mana sebelum diisolasi,” katanya. (bpc2)