BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau, saat ini hanya 3 daerah yang tercatat nihil kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sedangkan 9 daerah lainnya sudah terkonfirmasi penyakit tersebut.
Juru Bicara Satgas Penanganan PMK Provinsi Riau Faralinda Sari mengungkapkan, kesembilan daerah yang tercatat telah terkonfirmasi PMK yakni, Rohul, Siak,Inhil, Kampar, Bengkalis, Inhu, Pelalawan, Kuansing dan terbaru di Kota Dumai.
Adapun ketiga daerah yang masih dianggap aman dari PMK, yakni Pekanbaru, Kepulauan Meranti dan Rokan Hilir (Rohil). “Bertambah 1 daerah dari semula 8 daerah di Riau yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku,” ujarnya.
Fara merincikan sebaran PMK di delapan kabupaten, diantaranya Rokan Hulu 934 ekor, Siak 280 ekor, Indragiri Hilir 241 ekor, Kampar 25 ekor, Bengkalis 148 ekor, Indragiri Hulu 556 ekor, Pelalawan 124 ekor, Kuansing 951 ekor. “Dan terbaru Kota Dumai 14 ekor,” kata drh Fara.
Sejak kasus pertama 19 Mei lalu hingga saat ini 20 Agustus, sudah 3.273 kasus PMK dari total 9 daerah tersebut. “Sudah 1.972 hewan ternak yang sembuh,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubri Syamsuar mengatakan bahwa Pemprov telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus penyebaran virus PMK. Di antaranya dengan membentuk Satgas PMK yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Nomor: KPTS.1168/VII/2022.
Selain itu, kata dia, Pemprov juga sudah melakukan vaksinasi terhadap 246.487 ekor hewan ternak, melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membatasi lalu lintas hewan ternak, pengawasan lalu lintas hewan ternak dengan check point. “Kita ada 5 pintu masuk yang sudah ada check point, yakni di Inhil, Kuansing, Kampar, Rohul dan Rohil,” ujarnya.
Kata Gubri, kebijakan ini merupakan keseragaman dan kesepakatan Gubernur se-Sumatera sebagai salah satu kesepakatan bersama yang dirumuskan dalam Rakorgub se-Sumatera beberapa waktu lalu. “Intinya membatasi lalu lintas hewan ternak, pemeriksaan di check point dan vaksinasi,” katanya.***