BERTUAHPOS.COM — Bank Indonesia (BI) melakukan berbagai upaya untuk mendukung pengendalian inflasi daerah, salah satunya melalui program hilirisasi cabai di Pondok Pesantren (Ponpes).
Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau melakukan inovasi dengan menggelar capacity building pengembangan hilirisasi cabai di Pondok Pesantren Darul Huda, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, pada 27-28 Agustus 2024.
Program ini bertujuan meningkatkan nilai tambah cabai melalui improvisasi produk dan mengembangkan unit usaha pesantren serta UMKM binaan BI Riau yang memproduksi olahan cabai.
BI berharap , produk olahan cabai ini bisa menjaga kestabilan harga cabai segar, terutama saat panen raya.
Pondok Pesantren Darul Huda, yang memiliki unit usaha Darul Huda Snack, dipilih sebagai lokasi pelatihan ini.
Pesantren tersebut telah meraih berbagai prestasi bergengsi dan pada tahun 2023 menerima bantuan sarana pengolahan cabai dari BI Riau.
Dalam pelatihan yang diadakan, hadir narasumber dari Surabaya, Susilaningsih, Owner Sambal Dede Satoe, dan Chef Arie Sanyi, Executive Chef Peterseli Kitchen Pekanbaru.
Para peserta diharapkan dapat mengembangkan produk sambal khas Riau serta olahan cabai lainnya.
“Inflasi komoditas volatile food khususnya cabai harus menjadi perhatian kita bersama. Program pengembangan UMKM dan pengendalian inflasi di Bank Indonesia bersifat end-to-end, yaitu penguatan dari hulu sampai hilir,” ujar Kepala Kpw BI Provinsi Riau, Panji Achmad.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap unit usaha di Pondok Pesantren Darul Huda mampu meningkatkan kualitas produk olahan cabai dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga cabai,” tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda, KH Dr Yanto Nur Hamzah, SHi, MM, menyambut baik program ini.
“Kami berterima kasih kepada Bank Indonesia Riau yang telah mendukung program kemandirian pesantren kami sejak tahun 2022. Capacity building ini sangat bermanfaat bagi kami untuk terus mengembangkan unit usaha olahan makanan dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas inflasi,” katanya.
Program capacity building ini diharapkan dapat mendorong UMKM untuk naik kelas, meningkatkan kemandirian pesantren, dan pada akhirnya, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif serta pengendalian inflasi pangan sebagai tujuan utama GNPIP.
BI sebagai otoritas moneter terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, salah satunya melalui pengendalian inflasi, termasuk di sektor pangan.
Di Provinsi Riau, BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas inflasi komoditas pangan dengan menjalankan berbagai program dari hulu ke hilir.
Langkah-langkah ini meliputi peningkatan produktivitas, pengelolaan pasca panen, hingga hilirisasi produk dan pemasarannya, yang diharapkan dapat mendukung stabilitas harga pangan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Tahun 2024, upaya pengendalian inflasi tersebut diwujudkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Untuk wilayah Sumatera, pencanangan GNPIP dilakukan pada 17 Mei 2024 di Pekanbaru oleh Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau (KPw BI Riau) kemudian melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung produksi dan kestabilan harga pangan, mulai dari pemberian bantuan sarana produksi pertanian hingga bimbingan teknis (bimtek) budidaya tanaman dan pengolahan produk pangan.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau telah melakukan pembinaan secara intensif kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cagar di Kabupaten Kampar, yang fokus pada budidaya cabai.
Sejak 2018, BI Riau telah memberikan pelatihan, bimtek, serta bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada Gapoktan Cagar, sehingga produktivitas cabai mereka meningkat hingga mencapai 12 ton/hektar per tahun. Kendati demikian, tantangan masih ada dalam penanganan cabai pada sisi hilir atau pasca panen.***