BERTUAHPOS.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menyatakan komitmen dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelajar.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), yang kali ini digelar di Kabupaten Kepulauan Meranti bekerja sama dengan perbankan daerah.
KEJAR merupakan program nasional yang diinisiasi OJK bersama Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan industri jasa keuangan.
Program ini menjadi salah satu prioritas OJK untuk mendorong kebiasaan menabung sejak dini serta meningkatkan pemahaman pelajar terhadap pengelolaan keuangan.
KEJAR juga menjadi bagian dari program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh kabupaten/kota di Riau, termasuk Kepulauan Meranti.
Kegiatan edukasi ini dihadiri jajaran pemerintah daerah, perwakilan industri jasa keuangan, serta kepala sekolah dan guru-guru se-Kepulauan Meranti.
Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, menekankan pentingnya peran sekolah dalam mendukung suksesnya program ini.
“Kami berharap para guru dapat mendorong siswa menabung secara rutin. Dengan dukungan penuh dari Bapak/Ibu, program KEJAR dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi pelajar,” ujarnya.
Triyoga juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mendukung KEJAR agar menciptakan generasi muda yang cerdas dan mandiri secara finansial.
Pada hari yang sama, OJK Riau juga melaksanakan edukasi keuangan di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir untuk meningkatkan pemahaman keuangan bagi pelaku usaha dan UMKM.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto, mengapresiasi inisiatif OJK dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.
“Program ini penting agar anak-anak kita memahami manfaat menabung dan memiliki akses ke layanan keuangan yang aman dan terpercaya,” kata Bambang.
Pada 2024, Program KEJAR di Kepulauan Meranti menargetkan 45.623 pelajar membuka rekening. Namun, realisasinya melampaui target dengan capaian 56.693 pelajar atau 182%.
Ke depan, OJK berkomitmen terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.***