BERTUAHPOS.COM — Harga CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah di kontrak berjangka Bursa Malaysia Derivatives berhasil menguat pada penutupan perdagangan pada Selasa, 8 April 2025. Namun, ini belum cukup dijadikan referensi untuk menerka pergerakan minyak nabati di tengah ketidakpastian global.
Namun, kenaikan harga CPO kali ini cukup untuk menahan penurunan selama tiga hari berturut-turut sebelumnya. Dilansir dari Kantor Berita Malaysia Bernama, Rabu, 9 April 2025, kenaikan ini dipicu aksi beli investor yang memanfaatkan harga murah.
Meski demikian, penguatan harga dibatasi oleh laporan mengenai rencana Indonesia merevisi bea ekspor sawit, yang dikhawatirkan membuat CPO Malaysia kurang kompetitif di pasar global, kata pedagang sawit David Ng.
Dia menyebut lemahnya permintaan ekspor turut menekan harga CPO. “Kami melihat level support di RM4.100 dan resistance di RM4.350,” ujarnya kepada Bernama.
Pada penutupan perdagangan, kontrak April 2025 dan Mei 2025 masing-masing naik RM2 menjadi RM4.564 dan RM4.340 per ton. Sementara kontrak Juni 2025 menguat RM3 ke level RM4.188 per ton.
Untuk kontrak Juli 2025, harga naik RM7 menjadi RM4.101 per ton. Sedangkan kontrak Agustus dan September 2025 masing-masing melonjak RM16 ke level RM4.058 dan RM4.039 per ton.
Volume perdagangan juga melonjak signifikan menjadi 122.240 lot dari 110.726 lot pada penutupan sebelumnya. Namun, minat terbuka (open interest) justru turun menjadi 252.515 kontrak dari 253.375.
Adapun harga fisik CPO untuk wilayah Selatan Malaysia pada April tercatat tetap di posisi RM4.650 per ton.***