BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Jumlah kasus terkonfirmasi corona di Pekanbaru masih sangat tinggi, walau kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro atau PSBM di Kecamatan Tampan — daerah dengan kasus terkonfirmasi tertinggi — sudah diberlakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengungkapkan, hasil PSBM di Tampan memang belum bisa dilihat saat ini. Kondisi riil baru bisa diketahui setelah pemberlakukan PSBM selama 14 hari.
“Baru bisa dilihat apakah angka penambahan kasus positif menurun atau tidak. Jadi itukan bukannya hari ini dinilai dilakukan PSBM yang hari ini selesai, kan hasilnya di sekali dua minggu dilihat,” ungkapnya.
“Nah PSBM kalau misalnya kita melaksanakan PSBM sekarang kita lihat dulu lah, kontrol di lapangan tidak. Kalau hanya sekedar PSBM secara biasa tapi di lapangan tidak dilakukan pengawasan sama saja tidak,” kata Mimi.
Pemberlakuan PSBM sejatinya juga harus diikuti dengan tindakan di lapangan yang dijalankan oleh tim Satgas Kabupaten Kota. Jika hanya menerapkan PSBM secara tertulis tanpa tindakan maka, tidak akan berjalan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah.
“Kan itu yang perlu, himbauan sudah, kebijakan sudah, sekarang bagaimana melakukan pengawasan, kontrol, yustisi di lapangan kan itu. Penerapan itu yang harus di lapangan, coba lihat malam masih banyak tidak, ada tidak yang mengawasinya, ada yang tidak melakukan kontrol disitu. Inilah yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Sekedar informasi, pasien positif corona di Riau yang sudah dinyatakan sembuh dan pulang memang meningkat untuk Selasa 29 September 2020 dengan jumlah 155 orang, total 3.603 orang.
Sedangkan penambahan kasus positif masih terus tinggi dengan bertambah sebanyak 236 kasus, total menjadi 7.270 kasus, dan pasien yang meninggal juga bertambah sebanyak empat orang, total 151 orang meninggal akibat Covid-19. (bpc2)