BERTUAHPOS.COM — Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Fathul Gani mengatakan 214 desa di provinsi ini, kini dihadapkan pada masalah kerawanan ketahanan pangan.
“Kondisi ini akibat musim kering telah terjadi di beberapa daerah, menyebabkan ketersediaan beberapa komoditi pangan perlu segera diatasi,” ungkapnya, Senin, 21 September 2020.
Dijelaskan, untuk sementara ini, upaya yang dilakukan Pemprov NTB yakni melakukan intervensi pangan terhadap desa-desa yang dianggap berisiko akan mengahadapi masalah pangan di musim kering kali ini.
Meskipun beberapa komponen pangan mengalami kenaikan harga seperti cabai keriting, saat ini ketersediaan 11 komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, daging sapi, dan telur ayam cenderung stabil.
Adapun desa-desa yang masuk dalam katagori rawan pangan tersebut berada di Pulau Sumbawa, Lombok Timur (Lotim) bagian selatan dan bagian utara, serta daerah-daerah pesisir pantai.
Dengan kemarau yang terjadi saat ini, ketersediaan air untuk lahan pertanian disebutnya mengalami penurunan. Termasuk untuk beberapa lokasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di wilayah tersebut.
Intervensi yang dilakukan pihaknya antara lain menyalurkan bantuan kepada daerah-daerah rawan pangan tersebut. Baik yang diakomodasi melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Di sisi lain, cadangan pangan yang tersedia saat ini diharapkan dapat menopang daerah-daerah tersebut. Antara lain dengan stok beras di Bulog yang mencapai 60 ton, dan stok pangan di lapangan sekitar 30 ton lebih.
Ada juga pangan yang disebutnya tersebar di lumbung pangan masyarakat. Meskipun tidak terlalu besar nilainya. Namun diproyeksikan cukup untuk membantu mengantisipasi kerawanan pangan. (bpc2)