BERTUAHPOS.COM — Politisi Demokrat Andi Arief membeberkan daftar buku tamu yang diduga adalah peserta yang hadir dalam pertemuan ‘kudeta Demokrat’ di Hotel The Hill, Deli Serdang itu.
Dalam daftar buku tamu itu tertulis nama Moeldoko pada urutan 13 daftar peserta yang hadir. Daftar buku tamu ini dibagikan Andi Arief dalam tweet-nya, sebagai bukti bahwa Kepala Staf Kepresidenan itu, ikut dalam pertemuan tersebut.
Dia sengaja membongkar daftar buku tamu itu ditemukan oleh tim Partai Demokrat, sekaligus untuk pembuktian bahwa isu kudeta Demokrat bukan hanya kabar angin yang dihembuskan, semata-mata untuk menjari perhatian publik.
“Ini bukan desas desus Pak Moeldoko dan sebagian kader akan melakukan kudeta. Temuan tim kami terjadi di Hotel The Hill di Sibolangit Kab Deli Serdang,” kata Andi Arief, Kamis 4 Maret 2021, seperti dilansir dari Suara.com.
Dia mengatakan, tim Partai Demokrat memang sengaja mendatangi hotel tempat pertemuan berlangsung dan meminta informasi ke pihak hotel dengan menyertakan maksud, terkait kegiatan Demokrat kala itu.
“Setelah tim kami sampai di lokasi, meminta informasi Ke reception menanyakan kegiatan Demokrat. Akan tetapi receptionist menjawab Kegiatan Demokrat tdk ada. Akan tetapi yang ada kegiatan GAMKI (Gerakan Angk Muda Kristen Indonesia) yang dilaksanakan selama 3 hari Kamis, Jumat & Sabtu,” tulis Andi Arief lagi.
Lalu Andi Arief mengupload foto yang berisi daftar buku tamu. “Setelah kami cek meminta siapa yang datang tamu-tamu dari luar kota. Maka ditemukan sejumlah nama-nama seperti: Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Ali, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopochua dan lain-lain,” kata Andi Arief.
Dia kemudian memberikan keterangan jika Jhoni Allen belum check in. “Seperti yang pernah kami sampaikan, Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin majelis tinggi dan mengikutsertakan peserta ilegal,” kata Andi Arief.
“Bayangkan untuk mengkudeta Demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan. Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekad ini,” tutup Andi Arief.
Sekitar akhir Februari lalu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sudah merespon terkait isu kudeta Demokrat yang sebelumnya telah dilontarkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Moeldoko, mengingatkan bakal mengambil langkah apabila terus menerus dikaitkan dengan upaya kudeta Partai Demokrat.
Mengutip Bisnis.com, Moeldoko minya elit Demokrat berhenti menekannya. “Saya ingin mengingatkan semua ya, saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya,” katanya di Jakarta, Kamis 25 Februari 2021.
Moeldoko memastikan tak tahu menahu soal adanya upaya kudeta terhadap Partai Demokrat. Moeldoko berdalih tidak lagi mengikuti perkembangan terbaru terkait partai bintang mercy itu.
“Emang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ikutin ya,” ungkapnya. (bpc2)