BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Istri terdakwa Mantan Bupati Bangkalis Amril Mukminin, Kasmarni mencalonkan diri di Pilbup Bengkalis 2020. Dia berpasangan dengan Bagus Santoso dan sudah dapat restu dari PAN, PBB, Nasdem dan Gerindra.
Terhadap mencalonan ini, menurut pandangan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Riau Aidil Haris, memang cukup menarik untuk ditelaah.
Jika status Kasmarni sebagai istri Amril Mukminin mampu mengangkat popularitasnya, harusnya elektabilitas Kasmarni menjadi bermasalah dengan kasus korupsi yang kini mendera sang suami.
“Kalau pencalonannya tidak soal. Tapi yang jadi masalah trackrecord suaminya, Amril Mukminin yang kini tengah menjalani proses sidang sebagai terdakwa korupsi. Bagaimana mungkin Bupati Bangkalis yang sebelumnya terlibat dalam kasus korupsi, bisa mengangkat kepercayaan masyarakat bahwa Istrinya bisa memimpin daerah? Memang politik ini agak aneh, dan tidak bisa ditebak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, logika umumnya, dugaan kasus korupsi yang kini membelenggu Amril Mukminin harusnya sudah cukup merepresentasikan siapa sosok Kasmarni mencalonkan diri di Pilbup Bangkalis itu.
Artinya, sosok yang akan menjadi pemimpin daerah itu, adalah orang-orang yang berada dalam lingkaran pemimpin daerah sebelumnya.
Bagaimana mungkin pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso bisa meyakinkan kalau di masa kepemimpinan mereka nanti bisa bersih lingkaran-lingkaran hitam korupsi.
“Tak usah muluk-muluk, masyarakat awam pasti sampai logika berfikirnya ke situ. Kalau populeritas, iya. Kasmarni jadi sangat populer dengan adanya kasus korupsi yang membelenggu suaminya Amril Mukminin. Tapi soal elektabilitas, belum tentu,” ungkapnya.
Masalahnya, ujar Aidip Haris, politik akan selalu memilih jalan yang tidak pernah di sangka-sangka. Apakah Kasmarni dan Bagus Santoso bisa menang di Pilkada Bengkalis?
“Bisa. Kita tak pernah tahu strategi apa yang dipakai,” sambungnya. Namun, jika memang pasangan ini berhasil ‘merebut’ posisi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis di Pilkada Riau 2020, artinya begitulah representasi masyarakat Bengkalis.
“Tapi saya rasa, masyarakat Bengkalis cukup rasional lah untuk menentukan pilihan, mana pemimpin terbaik untuk daerah mereka,” ujarnya. (bpc2)