BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Soal pengiriman surat suara ke Taiwan yang belum waktunya, dinilai salah satu bentuk kecurangan politik dalam Pemilu 2024.
Pengamat hukum dan politik, Damai Hari Lubis mencurigai hal sama mungkin juga sudah dilakukan ke negara lain.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei melakukan langkah ini karena khawatir kantor pos tutup di momen libur tahun baru.
Namun, Damai Hari Lubis skeptis dengan alasan Jokowi. Ia menyoroti kekurangan bukti pengiriman surat suara ke negara lain selain Taiwan.
“Bagaimana negara lainnya? Apakah sudah dikirim juga? Mana bukti pengiriman KPU RI ke negara selain Taiwan, untuk itu segera klarifikasi dengan menunjukkan bukti pengirimannya kepada publik,” katanya seperti dilansir dari RMOL.id.
Damai menilai pernyataan Jokowi sebagai upaya membohongi rakyat dan meragukan motivasinya.
“Statement Jokowi tentang kertas pemilu dikirim ke Taiwan sengaja didahulukan karena ada kekhawatiran kantor pos tutup libur tahun baru, ini ucapan ngasal, asal jeplak, nggak pantas dikeluarkan oleh mulut yang berpredikat sebagai Presiden RI,” tegasnya.
Dia menilai, pernyataan tersebut sebagai indikasi kebiasaan berbohong, yang dapat menimbulkan gejolak dan keresahan di tengah masyarakat.
Damai juga menyoroti perlunya jawaban cerdas dan masuk akal dari seorang presiden dalam menghadapi isu serius seperti ini.
“Secara hukum ketatanegaraan selaku presiden, segala yang keluar dari mulut presiden secara substantif, merupakan perbuatan hukum,” pungkasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan kekhawatiran terkait penutupan kantor pos di Taipei setelah menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional (Rakornas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) se-Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/12).
“Tadi saya diceritakan bahwa memang ada kekhawatiran karena ini tahun baru, kantor pos tutup agak lama di sana (Taipei) sehingga (surat suara) dikirim mendahului,” kata Jokowi.***