BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Rencana pemberian gelar adat kepada Presiden Joko Widodo oleh LAM Riau, kembali menuai pro kontra. Terbaru, Panglima Laskar Melayu Riau, Umar Said, mempertanyakan rencana tersebut.
Umar Said menilai, pemberian gelar adat kepada Jokowi seharusnya dilakukan di tahun politik saat ini. “Bukan masalah setuju tidak setuju. Tak elok kenapa di tahun ini? Ini tahun politik,” ujarnya dengan tegas, Senin 10 Desember 2018.
LAM Riau kini menurut Umar Said juga telah masuk ke dalam dunia politik. Suatu hal yang sangat jelas tidak diperbolehkan dalam LAM Riau itu sendiri. “Kemarin pas Sandi datang, sibuk nak menepuk tepung tawar. Ada apa ini? Apapun yang terjadi LAM tidak boleh ikut berpolitik praktik, harus independen!” tuturnya.
Menurut Umar Said, LAM Riau bisa memberikan gelar adat di saat pemilihan presiden nantinya telah usai. “Dah selesai besok siapa menang, baru dikasih gelar, tak apa,” ungkapnya.
Kepada bertuahpos.com, Umar Said mengatakan tidak seharusnya juga LAM Riau menyambangi istana kepresidenan guna menyampaikan niat pemberian gelar adat tersebut. “Melayu Riau jangan begitu, salah itu. Tak elok nampak orang kita datang kesana makai baju kebesaran. Sementara kita dijamu dengan menggunakan baju biasa saja,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau tanggal 15 Desember 2018 mendatang. (bpc9)