BERTUAHPOS.COM (BPC), TANAH DATAR – Sebuah warung nasi semi permanen milik Narliyus (58) yang berada di pinggir Danau Singkarak yang berada di KM 5 Jalan Padang Panjang-Solok tepatnya di Jorong Piliang Bendang Kecamatan Rambatan, Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat ludes dilalap si jago merah.
Api diduga berasal dari konsleting litrik, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 220 juta rupiah. Kebakaran terjadi pada pukul 16.15 Wib, Kamis (19/10/2017).
Wali Nagari Simawang Eriatman Dt. Rajo Mujang dilokasi kebakaran mengatakan, api terlihat oleh tetangga korban bermula adanya asap yang mengupul dibagian belakang warung.
Diduga api berasal dari konsleting litrik yang menimbulkan kebakaran sehingga menjalar secara cepat melalap semua bangunan warung secara cepat karena saat kejadian angin cukup kencang.
“Untuk sementara kami mendengar dari tetangga sekitar lokasi melihat asap bagian atap belakang. Ketika masyarakat akan melihat lokasi api sudah membesar, tambah lagi angin yang cukup kencang membuat api cepat menjalar. Diduga api berasal dari arus pendek konsleting listrik,†ujar Eriatman Dt. Rajo Muyang yang juga menjelaskan saat kebakaran juga datang 7 unit mobil Damkar dari Batusangkar 3 unit, Solok 2 unit dan Padang Panjang 2 unit membantu memadamkan api.
Sementara itu pemilik warung Narliyus menceritakan bahwa ketika kejadian ia sedang ke pasar Ombilin yang berjarak lima kilometer dari lokasi kebakaran. Baru sampai di Ombilin ada orang yang menyampaikan bahwa warungnya terbakar. Sontak ia memutar sepeda motornya balik melihat warungnya dan ketika sampai ia mendapatkan semua bangunan warungnya sudah habis dimakan api.
“Waktu kejadian awak sedang di pasar ombilin belanja, baru beberapa menit sampai datang tukang ojek memberitahu kadai terbakar spontan saja balik ke warung. Namun sampai di lokasi saya melihat semua bangunan kedai sudah dimakan api keseluruhannya dan tidak lama datang beberapa mobil kebakaran,†ujar Narliyus.
Lebih lanjut Narliyus menuturkan, warung nasi yang juga menjadi tempat tinggalnya sehari-hari itu, sewaktu kejadian istri dan anaknya tidak berada diwarung. Istrinya bernama Idah sedang sakit stroke dan berada dirumah mertuanya yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Sementara anak dan menantunya juga sedang berada dirumah mertuanya.
“Jadi kebetulan hari kejadian ini kami tidak berjualan, jadi orang tidak ada diwarung yang menjaganya. Sejak istri saya sakit stroke beberapa bulan ini kami memang tidak rutin lagi berjualan. Jadi warung ini sering tutup karena tidak ada yang menjaganya, sementara saya disamping berjualan juga menangkap ikan,†ujar Narliyus yang mengaku selain menangkap ikan ia juga berjualan barang-barang bekas.
Narliyus juga menerangkan bahwa jumlah kerugian yang dideritanya atas kejadian kebakaran selain bangunan warung semi permanen antara lain satu unit mobil pik up T120, sepeda motor Supra X, barang-barang ruah tangga dan pakaian dan uang simpanan kami yang dikumpulkan beberapa tahun sekitar 35 juta yang diletakan dibawah gerobak nasi. Total kerugian semuanya sekitar Rp 220 juta.
“Yang berhasil dikeluarkan oleh orang cuma televisi dan beberapa meja dan kursi, sementara sepeda motor, pakaian, dan uang serta satu-satunya mobil mobil pik up kami terbakar. Mobil dan sepeda motor itu masih kredit tinggal beberapa bulan lagi semuanya sekitar 220 juta,†ujar Narliyus menyebut, tidak ada keluarganya jadi korban atas kebakaran ini.
Ditempat terpisah Ketua Perantau Simawang Saiyo Pusat, M. Nur Idris yang sedang berada di Jakarta menyampaikan duka yang mendalam atas musibah kebakaran yang menimpa warga kampungnya.
Ia mengaku mendapat kabar musibah kebakaran ini dari warga dikampung halaman. Atas musibah itu, Anggota DPRD Bukittinggi ini berharap keluarga korban dapat sabar dan tabah menerima musibah ini.
“Mudah-mudah Allah akan secepatnya mengganti dengan yang lebih baik,†ujar M. Nur Idris yang menyebut akan datang ke lokasi kebakaran sepulangnya dari Jakarta. (bpc15)