Muhammadiyah: UU ITE Dijadikan Alat Politik-Kekuasaan oleh Kelompok Kepentingan

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai dalam pelaksanaannya, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dijadikan alat politik-kekuasaan oleh berbagai kelompok kepentingan.
Abdul Mu’ti juga menilai beberapa pasal dalam UU ITE saling tumpang tindih dengan UU lain.
“Beberapa pasal dalam UU ITE tumpang tindih dengan UU lain. Dalam pelaksanannya UU ITE dijadikan alat politik-kekuasaan oleh berbagai kelompok kepentingan,” kata Abdul Mu’ti di akun resmi Muhammadiyah, @muhammadiyah.
Karena itu, lanjut Abdul Mu’ti, Muhammadiyah menyambut baik usulan revisi UU ITE oleh Presiden Jokowi.
Baca: Tersangka Korupsi di Disdik Riau Bolak Balik ke Kejati Riau
Apalagi, kata Abdul Mu’ti, UU ITE sejak awal memang ditentang oleh beberapa kalangan.
“Saya setuju dengan gagasan presiden untuk merevisi UU ITE yang sebenarnya sejak awal ditentang oleh berbagai kalangan,” tambah dia.
Meski pada tahun 2021 ini tidak ada Program Legislasi Nasional (prolegnas), Abdul Mu’ti mengatakan pemerintah tetap bisa memproses revisi UU ITE dan mengajukannya ke DPR sesuai mekanisme yang berlaku. (bpc4)
Berita Terkini
Majlis Papua Tolak Investasi Miras
Investasi boleh, tapi yang baik-baik saja.
Baru Dilantik, Adil: Meranti Zero Kasus Covid-19
“Untuk diketahui, bahwa Meranti zero, sangat bagus sekali”
Kerasnya Umar Bin Khattab Menentang Minuman Khamar
Umar tak segan-segan untuk menghukumnya
SBY Turun Gunung, Moeldoko Kaget: Saya Pikir Sudah Selesai
“Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai”
Yuk Intip 5 Rekomendasi Sepatu Wanita Lokal Berikut Ini, Kualitasnya Dijamin
Rekomendasi sepatu wanita.
Rumah Yatim Salurkan Bantuan untuk Mesjid Raudhatul Jannah
Mesjid ini sudah dibangun tahun 2013, namun terhenti akibat terkendala dana.
Piala Menpora akan Bergulir, Shin Tae-yong Ikut Bahagia
“Liga juga bisa memberikan kebahagiaan bagi fans sepak bola di Indonesia”
Douwes Dekker, Belanda yang Cinta Indonesia, Anti-Belanda
Douwes Dekker adalah seorang Belanda, yang mengaku Jawa, yang anti-Belanda
Catatan Sejarah 26 Februari: Mengenang Rahmah El Yunusiyah, Tokoh Pendidikan Perempuan Indonesia
pejuang pendidikan yang mendirikan sekolah Islam perempuan pertama di Indonesia
Apresiasi Penampilan Seni dan Prestasi Masyarakat Biologi dalam Puncak Gema Karya Biologi
Penghargaan untuk segenap civitas akademika yang berprestasi.