BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar klaim luasan lahan terbakar Karhutla sepanjang 2020 mengalami penurunan hingg 82%, jika dibandingkan dengan 2019.
“Karhutla relatif tertangani dengan baik sepanjang tahun 2020. Jumlah hotspot (titik panas) pada tahun kemarin juga menurun dibanding tahun 2019,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, secara umum Karhutla di 2020 relatif tertangani managable, bisa tertangani dengan baik, dengan penurunan luas areal terbakar 82%. Jumlah hotspot nya juga dalam analisis menurun sampai 91%,” kata Sitinya saat rapat kerja dengan Komisi IV PDR, Senin 1 Februari 2021.
Dia menyebut, pihaknya juga telah mulai melakukan upaya pencegahan karhutla secara lebih masif. Diantaranya dengan melakukan teknik modifikasi cuaca atas kerjasama BMKG, BPPT, BNPB dan TNI AU.
Di sisi lain, upaya tersebut harus dibarengi secara simultan dengan langkah – langkah pengembangan kesadaran hukum di desa – desa yang berpotensi menjadi sumber karhutla.
“Jadi kami kita mengajak tokoh-tokoh di desa itu untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah mulai dari monitoring, patroli sampai pembinaan pada masyarakat,” ujar Siti.
Berdasarkan data KLHK, luas karhutla pada 2019 mencapai 1.649.258 hektare (ha) dan pada 2020 menurun menjadi 296.757 ha atau ada penurunan sebesar 82,01%.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 Ditjen Gakkum KLHK telah melakukan 43 pengawasan, 10 sanksi dan 11 gugatan perdata terkait pembakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ditjen Gakkum juga mengirimkan 175 surat pemberitahuan (peringatan) indikasi adanya karhutla dan terdapat 5 perkara karhutla telah P-21. (bpc2)