BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala BPBD Provinsi Riau Edy Afrizal mengatakan, pihaknya sudah ajukan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan BNPB, untuk meminjam helikopter. Hal ini disampaikan saat konferensi pers penetapan status siaga darurat penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Selasa, 22 Maret 2022 di Pekanbaru.
Dia mengatakan, helikopter itu akan dipakai untuk patroli, water bombing, dan teknik modifikasi cuaca atau TMC. “Surat permohonan peminjaman helikopter sudah kami ajukan ke KLHK dan BNPB. Adapun helikopter yang kita butuhkan untuk patroli, water bombing dan TMC,” tuturnya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya masih menunggu surat permohonan itu berproses di kementerian lembaga terkait. Dengan ditetapkan status tersebut, diharapkan semua unsur sudah bisa bergerak untuk mengerahkan sumber daya yang ada untuk mengantisipasi Krhutla.
“Kedepan, kami juga akan membentuk posko bersama. Namun, untuk lokasinya masih menyusul. Apakah nanti di AU-RI, atau di Kantor BPBD Riau,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana penanggulangan Karhuta tingkat provinsi. Penetapan status siaga darurat bencana penanganan Karhutla di Provinsi Riau mulai belaku sejak 21 Maret-30 November 2022, sesuai dengan SK Nomor: Kpts. 653/III/2022.
“Status ini ditetapkan setelah ada 3 daerah di Riau yang lebih dulu menetapkan status yang sama,” kata Afrizal.
Adapun ketiga daerah yang lebih dulu menetapkan satus siaga darurat penanggulangan Karhutla, yakni Kabupaten Pelalawan, Kepulauan Meranti dan Bengkalis.
Sejauh ini, total luas lahan di Riau yang sudah terbakar 168 hektare lebih. Dengan rincian, di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 3 hektare, Rohil 3 hektare, Dumai 5,10 hektar, Bengkalis 74,2 hektare. “Ini paling tinggi,” sebutnya.
Selain itu, di Kabupaten Kepulauan Meranti, terdapat 6 hektar lahan yang sudah terbakar, Siak 4,28 hektar, Pekanbaru 3,13 hektar, Kampar 8 Hektar, Pelalawan 22,7 hektar, Inhu 6,75 hektar, Inhil 32,50 hektar, dan Kuansing nihil. (bpc2)