BERTUAHPOS.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa komunikasi publik yang dibangun terkait Omnibus Law sangat jelek. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pihaknya mendapat teguran dari Presiden Terkait hal itu.
- Soal Survei Tak Puas, PKS: Masukan ke Sekian untuk Jokowi
- Soal Vaksin Corona, Jokowi: Jangan Tergesa-gesa!
Hal ini diungkapkan Moeldoko saat jumpa pers di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Oktober 2020. Awalnya dia menerangkan soal perkembangan pesat di media sosial. Hal itu juga yang membuat pemerintah kewalahan menghadapi disinformasi.
“Kita semuanya memahami, sungguh-sungguh memahami khususnya kami yang berada di Kantor Staf Kepresidenan, bahwa kita memasuki sebuah disruption sebuah situasi yang seperti saat ini dimana media sosial bertumbuh luar biasa, kadang-kadang melampaui imajinasi kita, dan di situlah kita kadang-kadang kewalahan menghadapi pertumbuhan disinformasi dan hoaks,” jelas Moeldoko, seperti dilansir dari detikcom.
Meski demikian, lanjut Moeldoko, pihaknya terus membenahi diri, khusus dalam konteks Omnibus Law Cipta Kerja. Dia mengungkap ada teguran dari Jokowi karena komunikasi publik sangat jelek.
“Tetapi itu bukan sebuah alasan bagi kami untuk tidak berkomunikasi dengan baik. Kami selalu membenahi diri, kita selalu ingin perbaiki diri, khusus dalam konteks Ombibus Law Cipta Kerja memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan Presiden juga sangat-sangat tahu. Kami semuanya ditegur oleh Presiden bahwa komunikasi publik kita sungguh sangat jelek,” ujar Moeldoko.
Moeldoko menyebut teguran Jokowi dan masukan dari masyarakat akan menjadi bahan evaluasi. “Untuk itu ini sebuah masukan dari luar maupun teguran dari Presiden kita segera berbenah diri untuk perbaikan ke depan,” kata Moeldoko. (bpc2)