BERTUAHPOS.COM, LEMBANG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus menunjukkan komitmennya terhadap program ekonomi hijau dengan langkah nyata menanam ribuan pohon produktif di Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini dilakukan di lahan milik UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karya (PPSGBK) di Lembang, Kamis (13/11/2025), sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan sekaligus memberdayakan warga binaan sosial agar memiliki sumber penghasilan mandiri.
Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jabar menanam 500 bibit alpukat, 1.500 benih kopi, dan 9.000 pohon kopi arabika.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, yang hadir langsung di lokasi mengatakan, program ini bukan sekadar penghijauan, tetapi juga langkah pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat binaan.
“Untuk pertanian, kami sediakan lahan dan bibit kopi serta alpukat. Total ada sekitar 10.500 pohon yang akan ditanam dan dikelola warga binaan,” ujar Erwan.
Menurutnya, hasil panen dari tanaman tersebut nantinya akan dipasarkan secara mandiri agar para warga binaan memiliki bekal usaha setelah menyelesaikan masa pembinaan.
“Kami sudah siapkan pasar untuk hasilnya. Jadi warga binaan tak perlu khawatir, apalagi kebutuhan kopi di Jawa Barat masih tinggi,” tambahnya.
Salah satu warga binaan, Ida Sinaga (45), mengaku program ini menjadi peluang untuk memulai hidup baru. Setelah kehilangan suaminya, ia bergabung dengan PPSGBK dan kini mengikuti pelatihan keterampilan untuk bisa mandiri.
“Saya di sini sejak Juli. Akhir bulan ini insyaallah sudah lulus dari program binaan. Harapannya bisa mandiri dan punya penghasilan tetap,” ujar Ida.
Ida berencana membuka usaha kue kering rumahan, sementara Dinas Sosial telah menyiapkan modal awal dan bantuan kontrakan tiga bulan bagi lulusan program binaan.
“Ada yang mau bertani, ada yang jadi tukang cukur. Kalau saya ingin buka usaha kue, biar bisa terus dekat sama anak-anak,” tuturnya.
Anaknya kini masih bersekolah di TK yang berada di lingkungan asrama PPSGBK di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
“Anak saya sekolah di sini dan gratis. Mudah-mudahan nanti bisa lanjut sekolah setelah saya keluar dari sini,” ujarnya haru.
Program ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan sosial dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan, sejalan dengan visi Pemprov Jabar menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan dan inklusif.***




































