BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Praktisi perminyakan Riau, Dr. Eng. Muslim menduga semburan gas yang terjadi di Pesantren Al Ihsan, Tenayan Raya, Pekanbaru, adalah gas biogenik.
Gas biogenik ini, kata Muslim, adalah gas dangkal dengan kedalaman 15 sampai 40 meter dibawah permukaan. Gas ini terbentuk di rawa-rawa, sawah, danau, sampai laut.
Dikatakan lanjut pria lulusan S3 di Sejong University, Korea Selatan ini, jika melihat penyebab semburan gas, yakni pembuatan sumur bor, maka dia menduga bahwa yang menyembur tersebut memang gas biogenik.
“Sumur bor rata-rata 3 pipa, atau 18 meter. Kalau kondisi normal, ada namanya gas biogenik, gas rawa. Gas rawa itu biasanya dangkal,” jelas Muslim saat dihubungi bertuahpos.com, Jumat 5 Februari 2021.
Dilanjutkan Muslim, gas biogenik atau gas rawa ini biasanya jumlahnya tidak terlalu banyak. Dikatakan dia, dalam beberapa waktu, semburan gas tersebut akan berhenti.
“Tapi kalau banyak, betul-betul berpotensi, harus diselidiki lebih dalam, dan malah bagus,” ujar dia.
Muslim menambahkan bahwa harus ada pengujian lebih lanjut dengan memakai peralatan khusus. Termasuk, apakah semburan gas ini beracun atau tidak.
“Kalau H2S, itu beracun. Cirinya, baunya menyengat. Tapi kalau baunya tak menyengat, itu gas metana atau CH4, yang biasa dipakai untuk komersial,” pungkas Muslim.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) ini menambahkan bahwa kejadian tersebut merupakan hal yang biasa terjadi dan bukan sesuatu yang aneh.
“Ini sering ditemukan, bukan sesuatu yang langka. Kalau ada orang ngebor sumur terus tiba-tiba keluar gas itu bukan sesuatu yang aneh,” pungkasnya. (bpc4)