BERTUAHPOS.COM — Presiden AS Joe Biden telah menyatakan sikap untuk pro lingkungan yang akan dituangkan dalam kebijakan-kebijakan. Sikap Biden bertolak belakang dengan Presiden AS sebelumnya Donald Trump, yang mengedepankan produksi energi dari fosil.
Biden mengambil langkah menghentikan (moratorium) kontrak migas baru di wilayah darat dan perairan AS. Tidak berhenti sampai di situ, dia juga bakal memotong subsidi bahan bakar fosil. Dia pun mengarahkan pada pejabat untuk membuat makin banyak wilayah konservasi.
“Termasuk membuat layanan khusus untuk kelompok yang terdampak polusi udara dan air. Menurut saya, kita sudah menunggu terlalu lama untuk menangani krisis iklim ini,” kata Biden, seperti dilaporkan Reuters.
Bagi Biden, masalah iklim menjadi persoalan nurani serta kenyamanan saling beriringan dan harus diselesaikan segera. Di satu sisi harus menghadapi ancaman eksistensial terhadap planet ini, tapi harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran.
“Kita sebagai hal yang satu dan sama. Ketika saya memikirkan perubahan iklim dan jawabannya, saya memikirkan pekerjaan,” jelasnya lagi.
Utusan iklim AS John Kerry mengatakan jika Biden bakal mengumumkan target pengurangan emisi di tahun 2030 pada 22 April mendatang dalam pertemuan iklim internasional yang diadakan langsung oleh Biden.
Keseriusan Biden lainnya yakni memutuskan kembali dengan Perjanjian Paris, yang sebelumnya diabaikan Trump. Kebijakan yang diambil Biden ini membuat kecewa banyak perusahaan migas besar AS, karena akan merugikan jutaan pekerjaan dan miliar dolar pendapatan AS yang saat ini terpukul karena pandemi Covid-19.
Terkait dengan penghapusan subsidi bahan bakar fosil sampai saat ini belum jelas subsidi mana yang bakal dicabut. Biden berjanji bakal membantu merevitalisasi ekonomi masyarakat batubara, migas, dan pembangkit listrik. (bpc2)