BERTUAHPOS.COM — Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, menekankan pentingnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau — termasuk PT Riau Petroleum yang mengelola Participating Interest (PI) 10% — untuk terus berbenah diri dan melakukan inovasi.
Menurut SF Hariyanto, hal ini juga berlaku bagi BUMD Riau lainnya. Dia berjanji akan terus mengawasi dan mengevaluasi kinerja BUMD agar tidak menyimpang. “Ini bukan karena kebencian, tetapi karena kita ingin BUMD ini bekerja luar biasa dan berinovasi,” katanya, Senin, 22 Juli 2024 di Pekanbaru.
Dia juga mendorong kepada BUMD, khususnya PT Riau Petroleum, untuk aktif melakukan kerja sama bisnis dengan berbagai pihak dan invesator. Pengembangan usaha secara B to B, akan memberikan dampak positif terhadap BUMD sehingga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PAD dan PI 10% yang diterima juga harus dikelola sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan UMKM.
“Semua PI 10% ini harus diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat Riau. Oleh karena itu, kami berpesan agar dikelola dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat Riau,” ujarnya.
Mengelola PI 10 Persen Blok Rokan jadi Tantangan Bagi PT Riau Petroleum
Komisaris PT Riau Petroleum, M Job Kurniawan, menyatakan bahwa mengelola Participating Interest (PI) 10 persen Blok Rokan merupakan tantangan besar bagi perusahaan tersebut.
Tantangan pertama adalah menyamakan persepsi antara kabupaten/kota, provinsi, dan Kementerian ESDM.
Saat ini, ada 3 SK Kementerian ESDM yang menyatakan PT Riau Petroleum mengelola PI 10% di Blok Rokan, Blok Kampar, “…dan sebentar lagi Blok Mahato,” ungkapnya.
Job Kurniawan menambahkan bahwa pencapaian tersebut tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan dari Gubernur, DPR RI, dan Kementerian ESDM.
“Karena di Indonesia, baru PT Riau Petroleum yang menerima 3 SK PI 10% ladang minyak,” tambahnya.***