BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pasar otomotif di Riau sejauh ini belum mampu melepas ketergantungannya pada sektor perkebunan.
Faktanya, memang sektor perkebunan menjadi basis perekonomian utama masyarakat Riau, terutama perkebunan kelapa sawit.
Menurut pemerhati pasar otomotif di Riau Exwil Final, industri industri otomotif di daerah diyakini akan mengalami goncangan jika harga TBS anjlok.
Hal ini dapat dilihat dalam beberapa kasus jatuhnya harga TBS sawit beberapa tahun silam.
“Tahun 2015 harga sawit pernah jatuh sebagai dampak dari Karhutla. Masyarakat yang sudah ambil mobil ketika itu mengalami ketidakmampuan bayar, sehingga banyak mobil-mobil operasional mereka di tarik,” jelasnya, Minggu, 31 Januari 2021.
Dia menambahkan, pada situasi pandemi Covid-19, pasar otomotif di Riau cenderung bisa bertahan karena memang harga sawit tergolong stabil, walaupun secara umum pasar otomotif mengalami penurunan diakibatkan banyak faktor lain.
“Tapi setidaknya, harga sawit bisa menopang 40% bahkan 50% pasar di Riau di tengah pandemi. Hal ini menandakan bahwa konsumen didominasi oleh masyarakat yang menggantungkan perekonomian mereka pada kebun sawit,” jelasnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, ketergantungan masyarakat Riau kepada komoditi sawit sangat menentukan pergerakan perekonomian dari berbagai sektor. Termasuk stabilitas pasar otomotif.
“2021 pasar mobil bekas semakin menggeliat. Kegiatan vaksinasi dari pemerintah sudah berjalan, aktivitas ekonomi perlahan mulai pulih, dan yang paling penting untuk di Riau, pergerakan harga sawit cenderung masih stabil, ini yang sangat menopang,” katanya. (bpc2)