BERTUAHPOS.COM– Dalam dunia kemiliteran, bintang empat adalah pangkat tertinggi seorang tentara. Empat bintang di pundak, artinya seorang tentara karirnya telah paripurna alias ia telah jadi Jenderal sepenuhnya. Biasanya, tentara yang mendapat pangkat jenderal menjabat sebagai kepala staf angkatan. Misalnya, kepala staf angkatan darat, dipastikan dia berpangkat jenderal. Pun kepala staf angkatan laut dan udara, akan dijabat oleh perwira bintang empat.
Untuk angkatan laut, sebutan bintang empat berbeda dengan angkatan darat atau udara. Kepala staf angkatan laut, dijabat oleh perwira dengan pangkat Laksamana. Sementara kepala staf angkatan udara dipegang oleh seorang Marsekal. Dan, kepala staf angkatan darat akan diisi oleh seorang Jenderal.
Tapi di dunia, ada beberapa perwira karena jasa dan kiprahnya di beri tambahan satu bintang. Jadilah mereka tentara berbintang lima alias Jenderal besar. Amerika Serikat, negeri adidaya punya beberapa jenderal besar. Jenderal besar pertama asal Paman Sam adalah George C. Marshall. Lalu jenderal besar Amerika berikutnya adalah Douglas MacArthur. Jenderal besar lainnya asal Amerika adalah Dwight D. Eisenhower. Untuk Eisenhower agak unik, selain diberi gelar jenderal besar, Eisenhower juga pernah jadi Presiden Amerika. Jenderal besar Amerika yang terakhir adalah Omar Bradley.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Punyakah jenderal besar seperti Amerika Serikat? Jangan salah, Indonesia juga punya jenderal besar. Jumlahnya tak hanya satu, tapi tiga jenderal besar. Siapa mereka?
Jenderal besar pertama adalah Soeharto. Mantan Panglima Kostrad yang kemudian jadi Presiden, adalah jenderal besar yang dimiliki Indonesia. Ditilik dari pencapaiannya, Soeharto mirip dengan Eisenhower. Eisenhower, selain dianugerahi gelar jenderal besar, juga pernah jadi presiden. Begitu juga Soeharto. Bahkan, Soeharto pencapaiannya lebih tinggi dari Eisenhower, karena menjadi Presiden dalam rentang waktu yang lama. Soeharto jadi Presiden 32 tahun lamanya sebelum akhirnya menyatakan lengser pada 21 Mei 1998.
Jenderal besar lainnya adalah Soedirman. Jenderal Soedirman, adalah panglima besar TNI yang pertama. Karena jasanya, pemerintah kemudian menganugerahi Soedirman dengan gelar jenderal besar alias jenderal berbintang lima. Jenderal besar yang terakhir adalah Abdul Haris Nasution. Pak Nas, demikian panggilan akrabnya, pernah jadi Kepala Staf Angkatan Darat. Dia juga penggagas konsep dwi fungsi ABRI (TNI-red). Dalam pergolakan pada 1965, putrinya Ade Irma Suryani jadi korban penembakan sekelompok tentara yang hendak menculiknya. Pak Nas selamat dalam peristiwa tersebut. Tapi ajudannya Piere Tandean dan putrinya Ade Irma Suryani jadi ‘tumbal’.
Sebenarnya Indonesia, akan menyamai Amerika, memiliki 4 jenderal besar. Adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat akan diberi gelar jenderal besar oleh Panglima TNI, Jenderal Moeldoko. Namun karena rencana pemberian gelar jenderal besar itu memicu pro kontra, maka dibatalkan. Pak SBY, demikian panggilan akrab dari Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono menolak pemberian gelar jenderal besar. Saat itu, Pak SBY masih jadi Presiden.
(Agus Supriyatna/Ciricra)
Â