BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Baju hazmat [pakaian khas corona] tampil dalam ajak pertunjukan mode di China. Pakaian yang menutup seluruh anggota tubuh itu kini tak lagi untuk kebutuhan medis di rumah sakit saat mereka menangani pasien Corona.
Sebuah manufaktur pembuatan baju Hazmat China memamerkan koleksi mereka dalam gelaran China-Dandong Fashion Week. “Kami lebih mengembangkan dari segi material maupun serat pakaiannya,” kata juru bicara produsen perlengkapan medis, Yu Wenfu.
Pakaian khas corona ini sengaja ditampilkan dalam ajang bergengsi itu sebagai sarana promosi. Sebab dalam produksinya, pakaian ini semakin dikemas senyaman mungkin saat dikenakan.
Yu mengungkapkan, hazmat yang mereka produksi memang lebih tebal. Namun memiliki daya serap yang lebih tinggi dengan mengedepankan kenyamanan pengguna daripada desain lama.
Dalam sebuah video yang diunggah di laman Facebook South China Morning Post, Yu juga mengatakan dominan warna yang dipakai masih warna putih.
Baju ini dilengkapi penutup kepala dan penutup wajah transparan. Namun aksen warna terdapat pada bagian garis tengah baju, lengan, kaki dan melingkar di leher.
“Baju hazmat ini disebut memiliki teknologi antiair,” tambahnya.
“Dokter yang mengenakan baju hazmat ini tidak akan banyak berkeringat. Mereka lebih aman dan lebih nyaman.”
Dalam gelaran ini, dipamerkan pula baju-baju pelindung untuk beragam profesi. Ada koleksi baju untuk pemadam kebakaran juga petugas kebersihan.
Tahun 2020, nilai ekspor baju hazmat China diperkirakan mencapai US$70 miliar atau sekitar Rp985 triliun.
Penggunaan baju hazmat sangat penting untuk tenaga medis untuk mencegah penularan.
Selain tenaga medis Covid-19, dokter gigi pun wajib mengenakan baju hazmat juga alat pelindung diri lain berupa masker, kacamata google, dan sarung tangan. (bpc2)