BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dari cerita rakyat, orang-orang zaman dahulu berladang di sekitar negeri Rambah. Sebagai sarana transportasi, masyarakat menggunakan sungai yang oleh orang Melayu Rambah diberi nama Sungai Batang Lubuh.
Rupanya, di Sungai Batang Lubuh ini terdapat emas, sehingga banyaklah masyarakat yang mencari emas. Dengan peralatan sederhana, masyarakat juga mulai menggantungkan hidupnya di pencarian emas.
Salah satu alat yang masyarakat gunakan adalah ayakan, sebuah alat yang mempunyai lubang untuk memisahkan pasir dan emas. Teknik mencari emas dengan ayakan ini disebut ‘pengiraian’.
Setelah sekian lama mencari emas, lama kelamaan emas mulai sudah didapatkan. Masyarakat mulai meninggalkan lokasi pencarian emasnya, sehingga yang tersisa hanyalah pasir-pasir bekas pengiraian tadi.
Dari situlah, kemudian muncul nama Pasir Pengiraian, yang kemudian disepakati masyarakat untuk penamaan daerah tersebut. Hingga kini, nama Pasir Pengiraian tetap digunakan, dengan sedikit perubahan menjadi Pasir Pengaraian. (bpc2)