BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas atau biasa dikenal Gus Yaqut mengatakan bahwa di negara Pancasila, tak ada diktator mayoritas atau tirani mayoritas.
Dia mengatakan semua umat beragama dituntut untuk saling hormat menghormati satu sama lain. Selain itu dia mengajak umat untuk mengedepankan akal sehat serta hikmah dan kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan.
“Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani mayoritas. Semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain,”katanya saat memimpin upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag di Jakarta, Selasa, 5 Desember 2020, seperti dikutip dari NU Online.
Dia mengatakan, bahwa Kemenag akan terus menyerukan moderasi beragama agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari bangsa kita.
“Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,” ujarnya.
Dia mengatakan, pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia ini menurut Gus Yaqut merupakan karya bersama para tokoh agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa.
“Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama,” jelasnya.
Poin penting inilah yang menjadi perhatiannya dalam memimpin Kementerian Agama yakni dengan mengokohkan persaudaraan meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air, dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan. (bpc2)