BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Umat Islam di Nusantara saat ini diperkirakan ada 210 juta orang, atau 87 persen.
Dengan dianutnya agama Islam di sebagian besar masyarakat Indonesia, muncul pertanyaan. Islam di Nusantara, menyebar secara cepat, atau secara perlahan saja?
Abdul Wali Kusno dalam bukunya KH Ahmad Dahlan menuliskan bahwa Islam tidak serta merta menyebar secara cepat di nusantara.
Menurut catatan Abdul Wali Kusno, sejak pertama kali masuk Nusantara pada abad ke-7, Islam stagnan hingga 800 tahun setelahnya. Artinya, Islam hanya ada pada pendatang muslim.
Islam tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat Nusantara, yang saat itu banyak menganut kepercayaan lokal, Kapitayan. Sementara, di golongan istana dan bangsawan, berkembang agama Hindu dan Budha.
Hingga pada akhirnya, peranan Walisongo membuat Islam berkembang pesat. Para Walisongo tidak hanya memiliki ilmu agama, namun juga ilmu ekonomi, pendidikan, tata negara, hingga seni.
Bersama Walisongo, Islam mampu mencapai semua level masyarakat, mulai dari istana hingga rakyat biasa.
Menurut catatan Tome Pires, pelaut Portugis yang singgah di Jawa pada tahun 1513 menuliskan pesisir utara Pulau Jawa kebanyakan telah pemeluk Islam. Tidak hanya di rakyat biasa, sebagian besar penguasa juga merupakan muslim.
Kesaksian yang sama juga dicatatkan penjelajah Italia, Antonio Pigafetta yang datang ke Jawa pada tahun 1522. Dia menuliskan bahwa seluruh rakyat di pesisir utara Jawa adalah muslim. (bpc4)