BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Donald Trump dan Joe Biden saling adu argumen tentang kasus aksi terorisme di Prancis hingga menelan korban jiwa di sebuah gereja di Kota Nice. Jaksa anti-teror Prancis Jean-Francois Ricard, menuturkan bahwa serangan brutal itu terjadi dalam waktu 28 menit.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai seorang imigran asal Tunisia kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah ditembak oleh sejumlah polisi yang tiba di lokasi usai penyerangan terjadi. Ricard menyebut pelaku tidak dikenal oleh dinas intelijen Prancis dan tidak masuk daftar orang-orang yang diawasi.
“Ini merupakan serangan teroris Islam radikal,” kata Presiden AS Donald Trump, seperti dikutip dari Associated Press. Trump menyampaikan dukungannya kepada Prancis setelah aksi penusukan tersebut.
“Hati kami bersama rakyat Prancis. Amerika berdiri bersama sekutu tertua kami dalam pertempuran ini,” ucap Trump dalam akun Twitter-nya. “Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis atau yang lain, yang dapat bertahan lama dengan itu!” tegas Trump.
Sedangkan calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden turut mendoakan para korban penusukan di Nice, Prancis. Biden berjanji, jika terpilih menjadi presiden, dia akan menindak tegas kekerasan ekstremis, seperti dikutip dari AFP. Biden mengecam serangan penusukan “mengerikan” di sebuah gereja Prancis yang menewaskan tiga orang itu.
“Jill (istri Biden-red) dan saya membawa orang-orang Prancis dalam doa kami setelah serangan teror mengerikan di Nice – yang menargetkan orang-orang tak berdosa di rumah ibadah,” katanya dalam sebuah cuitan di Twitter. “Pemerintahan Biden-Harris akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk mencegah kekerasan ekstremis dalam segala bentuk,” ujarnya. (bpc2)