BERTUAHPOS.COM — Presiden AS Joe Biden ‘murka’ atas keputusan Mahkamah Konstitusi [MA] yang menghapus hak aborsi di negara Paman Sam itu. Biden berkata, “Itu merupakan keputusan yang ekstrem dan salah.”
Dia beralasan, dengan dicabutnya hak aborsi akan sangat membahayakan kesehatan dan kehidupan perempuan di AS. Biden menuding bahwa apa yang dilakukan MA merupakan hasil dari realisasi atas ideologi yang ekstrem dan merupakan kesalahan paling tragis yang dilakukan MA.
Menurut laporan BBC, pada Sabtu, 25 Juni 2022, Biden menyatakan akan tetap menjamin pejabat negara bagian termasuk lokal untuk bisa melakukan aborsi. Tidak ada yang bisa mencegah itu, terutama di daerah yang melegalkan praktik aborsi.
Biden juga akan melindungi akses perempuan pada kontrasepsi dan obat-obatan untuk mengakhiri kehamilan hingga 10 minggu yang digunakan untuk mengobati keguguran.
Keputusan MA AS mencabut hak aborsi ditetapkan pada 24 Juni 2022. Ini memang keputusan yang langka di AS. Setelahnya, dampak yang mungkin akan terjadi yakni akan terjadi ‘pertempuran politik’.
AS adalah salah satu negara yang melegalkan praktik aborsi setelah kasus Roe v Wade pada 1973. MA ketika itu membuat keputusan bahwa hak seorang perempuan untuk mengakhiri kehamilannya alias aborsi dilindungi oleh konstitusi.
Dalam beberapa dekade kemudian, keputusan anti aborsi secara bertahap mengurangi akses di lebih dari selusin negara bagian.
Dalam sidang kemarin, MA tengah mempertimbangkan sebuah kasus, Dobbs vs Jakson Women’s Health Organization, yang menentang larangan aborsi di Mississippi setelah 15 minggu. Dengan memutuskan mendukung negara, pengadilan mayoritas konservatif secara efektif mengakhiri hak konstitusional untuk aborsi.***