BERTUAHPOS.COM (BPC)– Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya boikot pertemuan yang melarang senjata nuklir. Itu saat lebih dari 100 negara memulai pertemuan pertama PBB membahas larangan senjata nuklir yang mengikat secara hukum.
Amerika Serikat dan negara-negara besar itu menganggap pertemuan itu tidak realistis. Malah sebelum pertemuan PBB itu dimulai, Senin (27/3) waktu setempat, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley sudah menyampaikan penolakan atas usulan melarang senjara nuklir.
“Saya sebagai seorang ibu dan seorang putri, tak ada yang paling saya inginkan untuk keluarga saya selain dunia tanpa senjata nuklir,” kata Haley yang dilaporkan AFP, Selasa (28/3/2017).
“Tapi kita harus realistis. Apakah ada orang yang percaya bahwa Korea Utara akan setuju pada larangan senjata nuklir?” kata Haley di depan sekitar 20 dubes dari sekutu-sekutu AS yang memboikot pertemuan PBB itu. Termasuk Inggris, Prancis, Korea Selatan, Turki dan sejumlah negara dari Eropa timur.
Baca: Gagal Uji Coba, Rudal Nuklir Korut Meledak
Dubes Rusia dan China juga absen dalam pembicaraan PBB ini. Menurut Haley, diperkirakan hampir 40 negara tidak akan ikut dalam pertemuan ini.
Upaya untuk melakukan larangan senjata nuklir ini diumumkan pada Oktober 2016 lalu oleh 123 negara anggota PBB. Mereka menganggap ancaman senjata atom kini meningkat berkat ketegangan yang dipicu oleh program senjata nuklir Korea Utara dan pemerintahan baru AS yang tak bisa diprediksi.
Yang masuk dalam negara penggerak upaya itu adalah Austria, Irlandia, Meksiko, Brasil, Swedia, Afrika Selatan, yang didukung oleh ratusan organisasi nirlaba.
Baca: Uji Nuklir Korut Berhasil, AS, Jepang dan Korsel Waspada
Tapi Inggris, Prancis, Israel, Rusia dan AS dengan tegas menolak upaya itu. Sedangkan China, India dan Pakistan memilih abstain. Padahal semua negara itu adalah merupakan negara-negara berkekuatan nuklir.
Malah Jepang, satu-satunya negara di dunia yang telah mengalami serangan atom pada tahun 1945, juga menolak upaya ini. Alasannya, kurangnya konsensus atas negosiasi bisa merusak kemajuan perlucutan senjata nuklir yang efektif. jss