BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Cina saat ini ternyata punya banyak sengketa dengan negara-negara tetangganya.
Tidak tanggung-tanggung, sengketa wilayah Cina ternyata dari semua penjuru mata angin.
Cina bersengketa dengan negara Asia Selatan, Asia Timur, hingga Asia Tenggara.
Di Asia Selatan, Cina bersengketa wilayah dengan India, Bhutan, dan Nepal.
Dengan India, baru-baru ini Cina bahkan terlibat konflik dengan kekerasan di wilayah lembah Galwan, Ladakh Timur. 20 tentara India dilaporkan terbunuh, menurut The Hindustan Times.
Selain dengan India, Cina terlibat sengketa wilayah dengan Bhutan, negara yang terjepit India dan Cina. Sengketa ini terjadi di wilayah Doklam, yang merupakan perbatasan segitiga India, Cina, dan Tibet yang kini masuk Cina.
Negara Nepal juga mengajukan protes kepada Beijing tahun 2019 lalu. Protes ini dilakukan karena Cina memasukkan wilayah utara Nepal seperti Humla, Rasuwa, Sindhupalchowk, dan Sankhuwasabha ke wilayah Cina.
Tak hanya itu, Cina dan Pakistan sebenarnya juga bersengketa di wilayah Kashmir. Sengketa ini dinamakan Line of Control (LOC) Kashmir.
Namun, karena hubungan Islamabad dan Beijing kini sedang mesra-mesranya, konflik LOC bisa dilupakan.
Namun, South China Morning Post memperkirakan jika konflik LOC bisa memanas kapan saja.
Beranjak ke negara Asia Timur, Cina rupanya juga bersengketa dengan Korea dan Jepang.
Sengketa Cina-Korea terjadi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di Laut Kuning (penamaan Korea Selatan) atau Laut Cina Timur (penamaan Cina/Jepang).
Dengan Jepang, Cina terlibat sengketa kepemilikan Pulau Senkaku milik Jepang, atau Pulau Diaoyu menurut Cina.
Terakhir, Cina bersengketa dengan hampir semua negara Asia Tenggara terkait klaim Cina di Laut Cina Selatan. Cina mengklaim semua wilayah Laut Cina Selatan dengan sembilan garis putus-putus (nine dash line).
Klaim ini ditolak oleh semua negara yang bersinggungan dengan nine dash line ini, seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei, hingga Indonesia.
Bahkan, Cina ingin menjadikan beberapa wilayah ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara sebagai wilayah perairan tradisional mereka. Sengketa ini sempat membuat hubungan dua negara memanas awal tahun 2020 lalu. (bpc4)