BERTUAHPOS.COM – Aksi boikot besar-besaran telah berdampak terhadap penurunan Omzet secara besar-besaran terhadap perusahaan waralaba asal AS yang berkaitan dengan Israel, di Timur Tengah.
Starbucks, McDonald hingga Coca-cola telah merasakan, bagaimana aksi boikot itu memberikan dampak buruk terhadap pendapatan perusahaan mereka.
Kemarahan terhadap AS dan Eropa yang dinilai minim tindakan terhadap konflik Israel-Gaza mendorong masyarakat di wilayah tersebut beralih ke produk lokal.
Di Kairo, seorang mahasiswa Jurusan Komunikasi bernama Nayera Ahmed dan kalangan muda lainnya memimpin tren boikot ini.
“Saya dan teman-teman, dulunya selalu pergi ke Starbucks, sekarang sayang sekali jika kami tak terlihat di salah satunya,” kata Ahmed dikutip dari Bloomberg.
“Setidaknya hanya itu yang bisa kami lakukan untuk membantu saudara kami di Palestina. Mengapa saya harus membeli dari perusahaan-perusahaan Barat ini?”
Jaringan kedai Starbucks dan McDonald’s di beberapa daftar boikot konsumen, membuat produsen soda lokal Mesir mengalami peningkatan penjualan.
Bahkan, saham operator waralaba seperti Americana Restaurants International Plc mengalami penurunan signifikan.
CEO McDonald’s Corp., Chris Kempczinski, menyatakan dampak besar pendapatan di Timur Tengah akibat penyebaran informasi yang salah.
Meskipun perusahaan vouches netralitas dukungan terhadap Gaza, tren boikot terus meningkat, sehingga menciptakan era baru manajemen krisis bagi merek-merek konsumen terbesar, terutama Amerika Serikat, dalam tiga bulan sejak konflik Israel dan Palestina terjadi.***