BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekira 1946, suatu pasukan Jepang, yang didalamnya juga ada orang Korea, ditawan oleh pasukan Indonesia di Majalaya.
Pasukan Jepang tersebut diperlakukan dengan sangat baik sebagai tawanan perang.
Karena perlakuan baik, salah satu tentara Jepang bernama Masharo Aoki merasa terkesan. Aoki kemudian menyatakan masuk Islam, dan bergabung dengan pasukan yang menawannya.
Aoki kemudian diberi nama Abu Bakar. 40 tentara Jepang lainnya juga bergabung dengannya. Abu Bakar kemudian membagi pasukannya menjadi instruktur dan komandan seksi, sesuai keahlian masing-masing. Adapula yang menjadi dokter tentara.
Pasukan Abu Bakar selalu melakukan aksi sabotase terhadap pasukan Belanda di daerah Garut. Mereka memasang bom batok kelapa untuk menghancurkan kendaraan pasukan Belanda. Berbagai operasi penyerangan dan penghadangan juga sering mereka lakukan.
Tahun 1947, Abu Bakar mendapat laporan ada rencana Belanda yang ingin menyerang Garut. Pasukan Abu Bakar kemudian melakukan pencegahan dengan menghancurkan jembatan penghubung ke Garut, sehingga tak bisa dilewati pasukan Belanda.
Aksi Abu Bakar dan pasukan eks Jepang ini memicu kemarahan militer Belanda. Suatu pasukan buru sergap dibawah pimpinan Letnan Kolonel PW van Duin kemudian dibentuk untuk memburu Abu Bakar, dikutip dari historia.id. (bpc4)