BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perdana Menteri Belanda tahun 1925-1926 dan 1933-1939, Hendrikson Colijn menuliskan kejahatan perang yang dilakukan negaranya kepada rakyat Aceh.
Saat Perang Aceh (1873-1913), Colijn masih menjabat sebagai seorang letnan di tentara Belanda.
Dikutip dari buku ‘Perang Terlama Belanda, Kisah Perang Aceh 1873-1913’, yang ditulis Nino Oktorino, Colijn pernah menuliskan surat kepada isterinya tentang apa yang dilakukan pasukannya di Aceh.
Dalam suratnya, Colijn menceritakan kekejaman dan juga kejahatan perang yang dilakukan pasukan Belanda, termasuk membunuh seorang ibu dan anaknya yang berusia 6 bulan.
“Aku melihat seorang ibu yang menggendong anaknya yang berusia sekitar 6 bulan di tangan kirinya, dan membawa tombak panjang di tangan kanannya, berlari ke aeah kami. Salah satu peluru kami menewaskan si ibu maupun anaknya. Sejak itu, kami berhenti menunjukkan belas kasihan,” demikian bunyi surat Colijn kepada sang isteri, meski tahunnya tak diketahui.
Colijn juga menuliskan bahwa Perang Aceh sudah membuat hatinya menjadi dingin dan tak kenal ampun, sekalipun kepada wanita dan anak-anak.
“Aku mengumpulkan sebuah kelompok yang terdiri atas 9 orang wanita dan 3 anak yang meminta ampun dan mereka semua ditembak. Ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, tetapi mustahil melakukan hal lainnya. Para prajurit kami menusuki mereka dengan bayonetnya. Ini mengerikan. Aku akan berhenti melapor sekarang,” lanjut Colijn dalam suratnya. (bpc4)